Advertisement

Wisata Ullen Sentalu : Tempat Mengenal Keraton Jogja dan Solo

Jumali
Minggu, 26 Desember 2021 - 08:07 WIB
Jumali
Wisata Ullen Sentalu : Tempat Mengenal Keraton Jogja dan Solo Museum Ullen Sentalu - Instagram : @Ullensentalu

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Museum Ullen Sentalu bisa menjadi menjadi pilihan wisatawan berlibur di Jogja saat musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Lalu apa yang harus diketahui dan menjadi alasan bagi Anda untuk segera berkunjung ke Museum Ullen Sentalu?

Advertisement

Berikut kami sarikan beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang Museum Ullen Sentalu sebelum berkunjung ke sana.

1. Nama museum “Ullen Sentalu” adalah sebuah singkatan
Nama museum yang terdengar unik ini ternyata merupakan singkatan dari sebuah kalimat bahasa Jawa “Ulating blencong sejatine tataraning lumaku”.

Kalimat tersebut bermakna nyala lampu blencong (lampu yang dipergunakan saat pertunjukkan wayang kulit) merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan.

2. Museum yang mengenalkan sejarah Keraton Solo dan Jogja
Museum Ullen Sentalu banyak mengisahkan tentang peradaban Kerajaan Mataram yang terpecah menjadi 4 keraton di Solo dan Yogyakarta, yaitu Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman.

Para pengunjung yang datang ke Museum ini akan dapat melihat banyak lukisan dan foto bangsawan pada zaman tersebut, koleksi kain batik Solo dan Yogyakarta yang ternyata memiliki makna tersendiri, gamelan kuno, arca-arca budaya Hindu dan Budha, serta peninggalan lainnya.

3. Awalnya adalah museum koleksi pribadi
Museum ini digagas oleh keluarga Haryono, keluarga pembatik di Jogja yang memang masih keturunan bangsawan. Mereka suka mengoleksi peninggalan warisan budaya Jawa karena sangat mencintai sejarah Indonesia, khususnya Jawa. Saat ini, selain sumbangan dari keluarga Haryono, koleksi Museum Ullen Sentalu juga didapat dari hibah Yayasan Ulating Blencong (pengelola museum) dan sesepuh keluarga kerajaan Mataram.

4. Kisah cinta Putri Tineke yang dilarang orang tua
Salah satu ruangan yang paling menarik di Museum Ullen Sentalu adalah Ruang Syair untuk Tineke. Tineke adalah nama Belanda putri Sunan Surakarta Pakubuwono XI. Mengalami patah hati yang luar biasa karena pria yang dicintainya dianggap tidak “sederajat” oleh orangtua, Putri Tineke menerima banyak surat cinta dan puisi penghiburan dari saudara dan teman. Anda dapat melihat isi surat-surat tersebut di ruangan ini.

5. Perpaduan gaya arsitektur rumah gotik dan tropis
Memasuki museum ini, terlihat banyak pilar bangunan yang terbuat dari material batu alam layaknya rumah tropis. Setelah melewati beberapa ruangan, Anda akan menemukan bangunan berwarna putih dengan fasad ujung lancip, semacam kastil Eropa.

Menurut laman resmi museum, dijelaskan jika konsep desain arsitektur Museum Ullen Sentalu terinspirasi dari pernyataan Yoshio Taniguchi, arsitek Jepang yang mendesain ulang Museum of Modern Art (MoMA), yang mengatakan bahwa arsitektur sebagai karya seni tertinggi tidak tampil sebagai rancangan sendiri yang terpisah, tapi menyatu dengan koleksi museum yang berada di dalamnya dalam sebuah habitat.

6. Pemandu tur yang interaktif
Bagi beberapa orang, mengunjungi museum mungkin terdengar “membosankan”. Namun, dapat dipastikan kunjungan Anda ke Museum Ullen Sentalu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus edukatif.

7. Tidak boleh foto sembarangan
Berbeda dengan objek wisata maupun museum lain, di tempat ini Anda akan sulit mencari foto koleksi Museum Ullen Sentalu di internet atau media sosial? Itu karena memang ada peraturan yang tidak memperbolehkan pengunjung untuk mengambil gambar dalam bentuk apapun di hampir seluruh area museum.

Tapi jangan khawatir, ada beberapa spot khusus yang disediakan untuk berfoto. Salah satunya adalah di area replika relief Candi Borobudur yang dibuat miring, menggambarkan penurunan minat generasi muda akan seni dan budaya Jawa.

8. Museum Ullen Sentalu berjarak 30-45 menit dari tengah kota
Museum Ulen Sentalu berada 25 kilometer utara dari pusat kota Jogja, Anda dapat mengunjungi museum ini dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum.

- Jika Anda mengendarai kendaraan pribadi:
1. Melalui Jalan Kaliurang (30-45 menit): ikuti jalan utama ke arah utara sepanjang 18 km.
2. Melalui Jalan Palagan Tentara Pelajar (25-35 menit): ikuti jalan utama ke arah utara sepanjang 10 km, belok kanan pada pertigaan Pulowatu dan ikuti jalan sepanjang 3 km, belok kiri di pertigaan Pasar Pakem, ikuti jalan utama sepanjang 6,5 km.

- Jika Anda menggunakan kendaraan umum (60-90 menit):
Gunakan Bus TransJogja rute 2B atau 3B dan turun di Shelter Ring Road Utara-Kentungan. Ganti dengan angkot rute Yogyakarta-Pakem dan turun di Pasar Pakem. Ganti dengan angkot rute Pakem-Kaliurang dan turun di Taman Kanak-Kanak Kaliurang. Berjalan ke arah Barat kurang lebih 300 meter (8 menit).

9. Pengunjung bisa mencicipi ramuan minuman awet muda
Setelah melewati beberapa area museum, pemandu tur akan menyilakan pengunjung untuk istirahat sebentar dan menyediakan minuman Wedang Ratu Mas. Sebutan “Ratu Mas” ini diambil dari nama permaisuri Sri Susuhunan Pakubuwono X. Konon katanya, ramuan minuman ini dipercaya dapat membuat orang awet muda sama seperti paras sang permaisuri. Penasaran bagaimana rasanya?

10. Harga tiket masuk dan jam buka Museum Ullen Sentalu

Museum ini dibuka setiap hari kecuali hari Senin. Perlu dicatat juga bahwa pembelian tiket dan tur terakhir 30 menit sebelum museum tutup.


Jam Buka
Senin : TUTUP
Selasa-Minggu: 08.30 - 16.00 WIB
Tur terakhir : 15.15 WIB

Loket : (0274) 895161
Sekretariat: (0274) 880158

TIKET
Tur Adiluhung Mataram : Rp 50.000
Tur Vorstenlanden* : Rp 100.000
*) pembelian tiket hanya melalui loket

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Anak Kekurangan Vitamin D, Risiko Kena Eksim Meningkat

Lifestyle
| Kamis, 25 April 2024, 10:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement