Advertisement

Waspada Hipotermia di Gunung: Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Daffa Firdaus Najati/ST20
Sabtu, 05 Februari 2022 - 09:07 WIB
Budi Cahyana
Waspada Hipotermia di Gunung: Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganan Pendakian Gunung Rinjani. - Harian Jogja/Daffa Firdaus Najati/ST20

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dua pendaki bernama Ace, 33, dan Yoga, 14, yang hilang di Gunung Malabar, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat akhirnya ditemukan.

Yoga ditemukan dalam kondisi selamat sementara Ace ditemukan dalam kondisi meninggal dunia diduga terkena hipotermia.

Advertisement

“Diduga korban meninggal dunia mengalami hipotermia dan berdasarkan informasi yang diterima korban memiliki riwayat asma” kata Komandan Tim Rescue Kantor SAR Bandung, A Rafik, Rabu (2/2/2022).

Hipotermia merupakan kondisi saat tubuh kesulitan mengatur keseimbangan suhu karena tekanan udara yang terlalu dingin, akibatnya suhu inti tubuh turun dibawah 35 derajat Celcius sehingga menyebabkan terjadinya gangguan otot dan fungsi otak.

Hipotermia menjadi masalah yang serius di alam terbuka seperti gunung, tidak sedikit pendaki yang meregang nyawa akibat bergelut dengan hipotermia.

Hipotermia dapat disebabkan suhu yang rendah, pakaian basah, kelelahan, peralatan pendakian yang tidak lengkap, dehidrasi, dan asupan makanan yang buruk. Tidak sulit untuk mengenali gejala hipotermia, awal mulanya dapat ditandai dengan tubuh yang menggigil, pikiran tidak fokus, dan bicara yang melantur. Dalam kondisi fatal dan tidak segera ditangani, korban hipotermia dapat tidak sadarkan diri hingga kehilangan nyawa.

Dengan demikian, penting untuk segera menangani orang yang terkena hipotermia. Adapun tujuan dari perawatan hipotermia adalah untuk meningkatkan suhu tubuh ke kisaran normal. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan hipotermia:

  1. Bawa penderita hipotermia ke dalam tenda.
  2. Jika pakaian penderita basah, segera ganti pakaian kering lengkap beserta kaus kaki.
  3. Segera selimuti penderita hipotermia atau masukkan ke dalam kantong tidur atau sleeping bag agar hangat.
  4. Selalu ajak bicara agar tidak kehilangan kesadaran.
  5. Apabila dalam kondisi sadar, beri minuman hangat dan manis untuk meningkatkan suhu tubuh penderita.
  6. Selalu awasi pernapasan penderita. Apabila pernapasannya lambat atau mulai kehilangan kesadaran, lakukan resusitasi jantung paru (RJP) oleh orang yang telah berpengalaman.
  7. Kompres penderita hipotermia dengan air hangat pada dada, leher, atau pangkal paha dan hindari kompres pada lengan atau kaki, karena dapat menyebabkan terdorongnya darah dingin kembali ke jantung, paru-paru, dan otak yang dapat berakibat fatal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Tingkat Kolesterol Bisa Diturunkan dengan Beberapa Suplemen

Lifestyle
| Selasa, 23 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement