Advertisement

Jogja Good Guide, Jadi Teman Cerita sekaligus Jasa Antar Keliling Kota

Lajeng Padmaratri
Senin, 07 Februari 2022 - 11:47 WIB
Arief Junianto
Jogja Good Guide, Jadi Teman Cerita sekaligus Jasa Antar Keliling Kota  Guide Jogja Good Guide (kedua dari kiri) memberikan penjelasan kepada wisatawan. - Instagram joggoodguide.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Jalan kaki dan blusukan ke gang-gang sempit di tengah kota bisa menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan dalam aktivitas berwisata. Di Jogja, ada jasa wisata yang bisa mendampingi aktivitas bernama walking tour ini, yaitu Jogja Good Guide.

Sebagai salah satu kota wisata, beragam konsep wisata berkembang di Jogja. Meski pada umumnya jasa wisata di Jogja kebanyakan berfokus pada jasa transportasi maupun destinasi wisata, tetapi di kota ini juga berkembang konsep free walking tour.

Advertisement

Di Eropa, free walking tour berkembang di setiap kota. Di sana, banyak backpacker yang senang memilih jasa free walking tour sebagai salah satu tur wisata murah-meriah. Mereka bisa keliling kota sekaligus mengenal sisi lain dari kota tersebut. Pengalaman bertemu orang lokal saat perjalanan juga membuat aktivitas ini lebih menyenangkan.

Di Indonesia, konsep walking tour mulanya dikembangkan di Jakarta. Jasa wisata ini mendampingi turis yang ingin mengenal Jakarta dengan jalan kaki ke gang-gang sempit dan bagaimana kegiatan sosial orang lokalnya sehari-hari.

Konsep itu pun berkembang ke Jogja. Jasa tur Jogja Good Guide hadir di Kota Pelajar ini pada 2016. Mereka menawarkan jasa mendampingi turis yang ingin jalan-jalan ke tempat-tempat menarik di Jogja sambil bercerita banyak hal mengenai spot yang dilalui.

"Awalnya memang dari Jakarta, di sana ada Jakarta Good Guide. Lalu pada 2016 itu founder-nya bikin juga di sini jadi Jogja Good Guide," ujar koordinator sekaligus guide Jogja Good Guide, Rizki Suryananda kepada Harianjogja.com, belum lama ini.

Jogja Good Guide bisa menjadi pilihan bagi turis yang ingin berwisata di Kota Jogja dengan berjalan kaki, sekaligus mendapat pendampingan dari pramuwisata yang akan berbagi cerita seputar tempat-tempat yang dilewati. Menariknya, jasa ini tidak mematok tarif tertentu, sebab turis bisa memberikan tip sukarela.

"Di Jogja Good Guide, kami angkat branding sebagai Teman Jalan. Jadi turis bisa jalan-jalan di Jogja sambil kami temani. Jamnya ikut jadwal kami, setiap hari ada tur, lalu tarifnya pay as you wish [bayar sukarela]," ungkap Rizki.

Konsep bayar sukarela ini mengadopsi free walking tour di Eropa. Di Eropa, jasa tur ini disebut "free" lantaran budaya memberi tip bagi pramuwisata di sana sudah berjalan dengan baik. Hal itu yang coba disesuaikan oleh Jogja Good Guide dengan budaya di Indonesia. Alih-alih menyebut "free", di sini jasa tur ini menggunakan konsep "pay-as-you-wish".

"Kalau disebut free di sini [Indonesia], itu bisa jadi bener-bener gratis, enggak ada tipnya. Padahal maksudnya kan kami enggak mau mematok tarif tertentu, karena enggak mau merusak brand walking tour itu sendiri. Jadi yang kami edukasi ke turis dan tamu adalah pay-as-you-wish," ucap dia.

Tur Setiap Hari

Rizki menjelaskan jika pada awalnya konsep walking tour ini menargetkan turis mancanegara sebagai sasaran utamanya. Pasalnya mereka umumnya sudah lebih mengenal konsep wisata ini dibandingkan wisatawan domestik.

Namun, lantaran pandemi melanda sejak 2020, intensitas tamu Jogja Good Guide dari mancanegara cukup menurun. Saat ini, tamu mereka didominasi turis dari Jakarta, Bandung, dan sebagian warga Jogja.

"Kalau bule, biasanya yang backpacker-an, karena memang yang dicari dari konsep walking tour ini low budget-nya. Tetapi saat ini rupanya banyak bule dari kalangan ekspatriat juga, jadi kami pengin meluaskan pasar juga," terangnya.

Sementara itu dari kalangan wisatawan domestik biasanya didominasi oleh rombongan anak muda dan keluarga. Mereka ingin menjajal konsep wisata yang baru dan bisa mengenali sisi lain dari suatu kota.

"Selain itu kalau anak muda itu sekarang juga banyak yang minat karena sekalian bikin konten buat media sosial mereka, lalu nanti diunggah ke fitur Reels Instagram. Apalagi rute yang banyak spot foto viralnya," urai Rizki.

Meski sudah mematok rute tertentu untuk tur reguler, tetapi Jogja Good Guide juga menyediakan jasa tur privat bagi turis yang ingin merasakan sensasi walking tour ke tempat-tempat lain di luar paket reguler. Dalam paket privat, jasa ini dipatok mulai dari Rp350.000.

Turis yang tertarik bisa menggunakan jasa ini dengan membuka laman Jogja Good Guide di Instagram maupun Trip Advisor serta mengisi formulir pendaftaran tur.

Setiap hari Jogja Good Guide melayani tur sebanyak dua sesi, yaitu pagi dan sore. Setelah mendaftar, pramuwisata akan mengirimkan surat elektronik berupa informasi titik kumpul dan kontak pramuwisata yang bisa dihubungi.

"Kalaupun cuma ada satu yang mendaftar di sesi itu, tetap kami antar. Biasanya maksimal itu 15 orang," katanya.

Adapun pilihan rutenya antara lain menyusuri Malioboro, Kotagede, Kotabaru, Alun-Alun Utara, Alun-Alun Selatan, serta Kauman. "Yang paling diminati itu Kotagede. Di sana banyak spot fotonya," kata dia.

Dia menyebut masa-masa liburan seperti liburan tahun baru membuat Jogja Good Guide semakin laris. Di samping akhir pekan, jasa tur ini juga banyak dipesan turis domestik di hari-hari biasa sejak pertengahan Desember 2021 lalu hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Hindari Minum Teh Setelah Makan, Ini Risikonya bagi Tubuh

Lifestyle
| Jum'at, 26 April 2024, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement