Advertisement
Serunya Berburu Cahaya Surga di Gua Jomblang Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kabupaten Gunungkidul kaya akan potensi wisata, salah satunya destinasi wisata Gua Jomblang di Kalurahan Pacarejo, Semanu.
Objek wisata ini terletak di sisi timur Kota Wonosari dan bisa ditempuh menggunakan sepeda motor sekitar 15 menit. Pengunjung tak perlu khawatir karena sudah banyak papan penunjuk arah yang menuju ke lokasi.
Advertisement
Gua Jomblang termasuk dalam destinasi wisata minat khusus. Pasalanya, dibutuhkan nyali besar untuk menelusuri tempat wisata ini. Sesampainya di lokasi, pengunjung diwajibkan menggunakan alat pelindung diri mulai dari sepatu bot, helm serta memakai harness atau tali tubuh.
Setelah semua terpasang, pengunjung akan dipandu untuk menuruni jurang dengan kedalaman sekitar 60 meter. Proses penurunan dilakukan secara manual dengan menggunakan tali yang dikaitkan dengan harness yang terpasang di tubuh pengunjung sehingga merasakan sensasi bergelantungan saat menuju dasar luweng.
BACA JUGA: Terpaksa Pindah Sekolah, Bekas Siswa SDN Tepus 2 Dapat Fasilitas Angkutan Sekolah
Sesampainya di dasar, pengunjung masih menampaki jalan menurun untuk sampai ke mulut gua. Di dalam gua juga gelap sehingga saat berjalan harus dibantu dengan senter untuk sampai di lokasi cahaya dari surga.
Di dalam gua terdapat luweng yang masyarakat mengenalnya dengan nama Grubuk. Dikarenakan terpapar sinar matahari yang masuk melalui mulut luweng maka menampakan keindahan karena seperti ada sorotan dari atas.
Di lokasi ini ada sebuah batu besar yang biasa digunakan untuk berfoto mengabadikan fenomena cahaya dari surga. Adapun di bawah batu tersebut ada aliran sungai bawah tanah yang tak pernah mengering.
Salah seorang pemandu di Luweng Jomblang, Budiyanto mengatakan, wisata minat khusus ini memilik tarif Rp500.000 per orang. Pengunjung bisa menikmati susur gua dari Luweng Jomblang ke Luweng Grubuk, yakni untuk melihat fenomena cahaya matahari atau sering disebut "cahaya surga". “Kalau datang baiknya jam 08.00 WIB-09.00 WIB dan kalau tidak mendung bisa melihat fenomena itu,” katanya.
Budiyanto mengakui saat awal-awal pandemi, aktivitas wisata sempat ditutup total. Meski demikian, saat ini sudah mulai normal dengan kunjungan sekitar 30 orang per harinya. “Mayoritas wisatawan asing. Untuk berwisata, calon pengunjung bisa reservasi ke nomor yang telah disediakan,” katanya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan Gunungkidul memiliki berbagai potensi alam yang sebagian sudah dikembangkan untuk destinasi wisata. Salah satunya Goa Jomblang di Dusun Jetis, Kalurahan Pacarejo, Semanu.
“Saya tadi berenang di sungai bawah tanahnya. Airnya segar sekali. Ada sensasi tersendiri saat berenang di dalam gua serta melihat sorotan cahaya dari mulut luweng,” kata Sunaryanta.
Sunaryanta mengakui masih banyak yang harus dibenahi dari Goa Jomblang sebagai destinasi wisata. Salah satunya menyangkut kondisi jalan yang kondisinya masih belum layak. “Saya instruksikan ke Kepala Dinas Pariwisata agar potensi di Jomblang ini bisa lebih diangkat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
- Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya
- Mengenal Fenomena Set Jetting dalam Berwisata, Ini Rekomendasi Lokasinya di Beberapa Kota
- Solo Traveling Semakin Tren, Ini Rekomendasi Destinasi yang Ramah di Kantong
Advertisement

Lebaran 2025, Ada 1.321 Warga Binaan Permasyarakatan DIY Terima Remisi Hari Raya Idulfitri, 10 Orang Langsung Bebas
Advertisement

Sejumlah Destinasi Wisata di Solo Tutup di Hari H Lebaran, Ini Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement