Akhir Pekan, Saatnya Wisata Sejarah ke Benteng Peninggalan Belanda

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berwisata sejarah era kolonial bisa dilakukan dengan mengunjungi benteng peninggalan Belanda. Meski sudah dibangun sejak ratusan tahun lalu, tapi bangunan benteng di Indonesia tersebut masih kokoh berdiri hingga kini.
Sebagai negara yang lama mengalami masa penjajahan Belanda, Indonesia memiliki bangunan benteng yang tersebar di sejumlah daerah. Benteng-benteng tersebut umumnya digunakan Belanda sebagai pusat pemerintahan dan menahan serangan dari bangsa Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Setelah Indonesia merdeka, peninggalan tersebut tidak lantas digempur dan dilenyapkan. Kini, situs itu justru menjadi salah satu pilihan wisata sejarah.
Benteng Belgica
Ada benteng zaman Belanda yang masih berdiri megah di Banda Neira, Maluku Tengah. Namanya Benteng Belgica, yang bentuknya mirip Pentagon di Amerika. Benteng ini menjadi ilustrasi dalam pecahan uang Rp1.000.
Keindahan bangunan ini diprakarsai oleh Bangsa Portugis pada abad ke-16 yang membangun Benteng Nassau. Kemudian pada 4 September 1611, atas perintah Jenderal Pieter Both dari Belanda, benteng ini kembali dibangun dan kemudian diberi nama Fort Belgica.
Bekas markas besar VOC di Maluku ini kini pun menjadi tempat wisata yang menarik. Lokasinya memungkinkan pengunjung untuk menikmati keindahan panorama Pulau Banda Neira, mulai dari birunya perairan Teluk Banda, sunset, puncak Gunung Api Banda yang menjulang, sampai rimbunnya pohon pala di Pulau Banda Besar.
Benteng Van der Wijck
Kebumen, Jawa Tengah juga punya wisata sejarah berupa benteng era Belanda yang bernama Van Der Wijck. Benteng Van Der Wijck hanya berjarak 20 km dari pusat Kota Kebumen.
Benteng Van Der Wijck merupakan bekas kantor dagang VOC yang dialihfungsikan pada tahun 1818. Sebelum dijadikan tempat wisata atau cagar budaya, benteng berwarna merah bata ini dahulu tetap difungsikan sebagai tempat latihan tentara. Mulai dari tempat latihan tentara bagi orang Belanda atau Eropa, tentara Jepang, dan tentara Indonesia.
Kini, terdapat kereta api mini yang tampak dari gerbang utama benteng. Kereta ini akan membawa pengunjung untuk mengitari dan melihat lebih luas Benteng Van Der Wijck.
Benteng Pendem Ambarawa
Ambarawa, Kabupaten Semarang memiliki banyak peninggalan era kolonial yang menjadi saksi bisu kisah penjajahan yang pernah terjadi, salah satunya Benteng Pendem atau Benteng Fort Willem 1. Tidak seperti benteng peninggalan Belanda di daerah lain yang hanya bersifat monumental, Benteng Pendem masih difungsikan hingga saat ini.
Menariknya, meskipun masih difungsikan, benteng ini tidak mengalami perubahan alias masih dengan kondisi yang otentik dari awal berdirinya. Setengah bagian dari benteng ini digunakan sebagai penjara atau Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Ambarawa dan hanya bagian sisi utara saja yang bisa dikunjungi secara bebas oleh wisatawan.
Benteng Pendem Ambarawa terdiri dari dua lantai, sama seperti pada masa penjajahan Belanda. Pengunjung hanya dapat memasuki area lantai dasar saja. Sementara bagian lantai dua dari Benteng Pendem ini digunakan sebagai tempat tinggal pegawai lapas. Karena bangunan yang sudah tua dan rentan rapuh, maka pengunjung harus hati-hati ketika berkeliling.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Sampaikan LHKPN, Kekayaan Ketua OJK Rp21,7 Miliar, Wakil Ketua Rp60 Miliar
- Piala Dunia U-20 Batal, Pengamat: Elektabilitas Ganjar Pranowo Diprediksi Turun
- Amartha Bidik 16.000 UMKM di Jateng Jadi Agen Layanan Keuangan Digital
- Piala Dunia U-20 Indonesia Batal, Striker Persis Solo Ini Berharap Ada Hikmah
Berita Pilihan
Advertisement

Bantul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sebabkan 25 Titik Bencana
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement