Advertisement

Suka Wisata yang Memacu Adrenalin? Coba Kitesurfing di Pantai Depok

CRA22
Selasa, 25 Oktober 2022 - 16:57 WIB
Arief Junianto
Suka Wisata yang Memacu Adrenalin? Coba Kitesurfing di Pantai Depok Aksi Kitesurfing asal Lombok di sekitar Laguna Pantai DepokSelasa (25/10/2022). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL­­­ — Dinas Pariwisata (Dispar) DIY menghadirkan wahana wisata olahraga (sport tourism) baru, yakni Kitesurfing di Pantai Depok, Kapanewon Parangtritis. 

Kitesurfing merupakan olahraga yang memadukan antara papan selancar dan parasut sebagai tenaga penggerak papan di atas laut.

Advertisement

Pengembangan kitesurfing dimulai sejak Selasa (25/10/2022) melalui kegiatan Kitesurfing Exhibition yang digelar Dispar DIY bekerja sama dengan Lombok Kitesurfing dan Jogja Aerosport Club.

Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Kurniawan mengatakan kitesurfing akan menjadi pelengkap event yang telah ada di kawasan Pantai Depok seperti misalnya Jogja Air Show.

“Wisata darat sudah cukup ramai lalu untuk [wisata] udara kita telah memiliki Jogja Air Show. Kurang dari sektor air. Nah, potensi di [Pantai Depok] sini cukup visible untuk diadakan kitesurfing,” kata Kurniawan ditemui di Laguna Pantai Depok, Selasa, (25/10/2022).

BACA JUGA: Ingin Makan Bubur Ayam di Malam Hari? Catat Rekomendasi Warung Berikut Ini

Pengembangan kitesurfing, kata dia, sejauh ini baru tahap eksibisi, seperti yang digelar pada Selasa hingga Kamis (3/11/2022).  “Ke depan akan kami bikin event yang lebih baik dan siap. Setelah penataan kawasan [pantai] Depok selesai, kami akan coba mengintegrasikannya dengan wisata air [kitesurfing] melalui pembangunan sarana-prasarana,” katanya.

Kurniawan menegaskan kitesurfing menjadi salah satu primadona dalam olahraga bagi wisatawan asing. Dengan adanya jalur lintas selatan dan Yogyakarta International Airport, dia berharap wisatawan asing dapat singgah dan menjajal kitesurfing di Laguna Pantai Depok.

“Dengan begitu wisatawan asing akan spending lebih banyak dan ekonomi warga sekitar akan bergerak,” lanjutnya.

Ketua Jogja Aerosport Club, Arif Effendi, mengatakan Laguna Pantai Depok sangat berpotensi sebagai venue kitesurfing. “[Potensi] Di sini [Depok] itu sangat ideal karena adanya laguna dan laut. Di laguna bisa dijadikan tempat latihan dan main-main karena airnya tenang. Kalau sudah profesional bisa pindah ke laut,” kata Arif.

Pengembangan wisata kitesurfing yang baik dan optimal akan membawa wisatawan baik lokal hingga mancanegara. “Kalau ini dikembangkan dengan bagus, wisatawan asing akan banyak yang datang untuk bermain-main. Kalau satu hari tidak puas maka mereka akan tambah beberapa hari. Inilah yang dinamakan long of stay. Itu lebih mengarah ke wisatawan asing. Karena mereka itu perlu disuguhkan permainan yang menantang baru mereka akan datang. Tentu akan menambah devisa,” katanya.

Kitesurfer asal Lombok, Lalu Putradi menegaskan tidak ada banyak perbedaan antara Jogja dan Lombok dalam mengembangkan kitesurfing.

“Bedanya kami tidak punya sungai besar. Kalau di Lombok, kami pakai pantai dengan pasir putih sedangkan di sini [Pantai Depok] pantainya agak berbesi jadi agak panas. Kesulitan hanya pada angin. Kalau anginnya surut ya harus tunggu dulu. Sedangkan untuk kitesurfer memang berbeda-beda [cara melatih] tetapi itu bisa diatasi,” kata Putradi ditemui di Laguna Pantai Depok pada Selasa.

Menurut dia, membutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun untuk menjadi instruktur kitesurfing. “Kalau hanya main-main saja, seminggu pun bisa dengan catatan tiap hari latihan dan beberapa hari ini kami mau melatih calon kitesurfer,” ucapnya.

Kata Putradi, air datang di Laguna Pantai Depok cocok untuk pemula kitesurfing. “Air di sini cocok untuk belajar bagi pemula. Kalau kami bisa mencetak satu-dua orang, kami yakin kitesurfing di sini akan berkembang,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Anak Kekurangan Vitamin D, Risiko Kena Eksim Meningkat

Lifestyle
| Kamis, 25 April 2024, 10:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement