Advertisement
Rayakan HUT Ke-11, Royal Ambarrukmo Gelar Gladi Wayang Kulit Lakon “Semar Boyong” Royal Ambarrukmo

Advertisement
JOGJA—Sebagai hotel bintang 5 yang bersejarah dan terkenal kental akan nilai-nilai budaya Jawa, pada Kamis 27 Oktober 2022 Royal Ambarrukmo menggelar acara perayaan HUT Ke-11 tahunnya di Pendopo Agung Kedaton Ambarrukmo.
Tema HUT kali ini adalah Ragapeksi simbol burung Merak yang bermakna kesiapan dan kemantaban pada usia 11 tahun untuk menapak dan menjelajah lebih jauh, terbang lebih tinggi mengepakkan sayap lebih luas dan rasa kebanggaan karena keindahan atau keistimewaan yang ada, serta ungkapan syuku ryang dimiliki. Di ulang tahun ke-11 ini, juga merupakan ajang untuk memperkenalkan wayang dan gamelan baru milik Royal Ambarrukmo. Gamelan baru ini memiliki nama “Kiai Yasa Arum” yang memiliki makna “Gamelan ini nantinya diharapkan akan menjadi sarana untuk menciptakan dan membuat harum serta menjaga nilai – nilai luhur Budaya dan membuat harum nama besar Ambarrukmo sebagai salah satu pilar penjaga kebudayaan Jawa. ”
Advertisement
Royal Ambarrukmo juga memiliki wayang tokoh Ngarsa Dalem Sultan Hamengku Buwono VII yang disebut Wayang Kaping Piton serta memiliki nama Kyai Merukasapta yang bermakna Gunung sebagai lambang sesuatu yang paling utama. Kata “Meru” dikatakan dalam bahasa Jawa sebagai Pikukuhing Jagad. Sedangkan kata “Kasapta” bermakna tempat atau yang tertuju.
Pementasan Wayang Kulit Pakeliran Padat pada malam hari ini mengambil lakon “Semar Boyong.” Lakon ini menceritakan tentang perebutan Kyai Semar oleh beberapa kerajaan. Sembari menyaksikan pagelaran wayang kulit, para tamu undangan juga akan menikmati 11 hidangan spesial HUT Ke-11 Royal Ambarrukmoyang nantinya akan menjadi package baru bernama Pradanga yang bermakna bunyi-bunyian yang lengkap yang dinamakan Gamelan, dan terdiri dari beberapa instrumen seperti gender, gong, suling, dan lain-lain, dengan ciri khasnya masing-masing.
Dengan package ini, bisa mendapatkan 11 hidangan spesial danjugaPementasan Wayang Kulit Pakeliran Padat disertai gamelan. Hal tersebut membuktikan 11 tahun eksistensi Royal Ambarrukmo Yogyakarta dalam dunia hospitality tetap konsisten untuk melestarikan kebudayaan Jawa. Kegiatan malam hari ini tidak hanya semata-mata untuk merayakan ulang tahun ke-11 saja, namun juga untuk terus melestarikan budaya Jawa. Dengan adanya Pementasan Wayang Kulit Pakeliran Padat, Royal Ambarrukmo ingin memperkenalkan kembali budaya Wayang Kulit dan Gamelan kepada masyarakat luas. Wayang Kulit dan Gamelan merupakan warisan budaya yang sangat berharga, sehingga harus selalu dilestarikan dari masa ke masa. Acara HUT Ke-11 Tahun ini diharapkan dapat menjadi ajang pengembangan budaya Jawa bagi masyarakat luas. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat Gembleng Kader 3 Pilar PDI Perjuangan Kota Yogyakarta
Advertisement

5 Jenis Makanan Kaya Antoksidan untuk Bantu Kesehatan Otak
Advertisement
Advertisement