Advertisement

Di Gunungkidul, Kue Apam Jawa Dikemas Lebih Modern

David Kurniawan
Minggu, 08 Januari 2023 - 22:27 WIB
Sunartono
Di Gunungkidul, Kue Apam Jawa Dikemas Lebih Modern Salah seorang pengunjung sedang memperlihatkan kue apam dengan varian rasa coklat di Resto Pawon Gandeng Deso di Kalurahan Logandeng, Playen, Gunungkidul Minggu (8/1/2023). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Kue apam merupakan penganan asli Jawa yang jadi warisan para leluhur. Seiring berkembangnya pariwisata di Gunungkidul, kue ini dicoba untuk dikenalkan secara luas dengan mengemas lebih modern.

Kue yang terbuat dari tepung beras ini awalnya hanya memiliki rasa original. Yakni, rasa yang manis dan legit. Namun oleh Resto Pawon Gandeng Deso di Kalurahan Logandeng, Playen, Gunungkidul disulap dengan varian rasa.

Advertisement

“Jadi tidak hanya rasa original, tapi juga suda ada varian coklat. Sekarang, kami sedang kembangkan untuk rasa kopi,” kata Manajer Pawon Gandeng Ndeso, Daniel Unggul kepada wartawan, Minggu (8/1/2023).

Dia menjelaskan, dengan memperbanyak varian rasa serta pengemasan modern bisa menjadi camilan masa sehingga diterima masyarakat secara luas. Terlebih lagi, Gunungkidul yang terkenal sebagai tujuan wisata, bisa menjadi oleh-oleh bagi para pengunjung.

“Inovasi apam sudah kami rintis sejak 2022. Setelah mendapatkan testimoni dari masyarakat yang merasakan dan hasilnya memuaskan, maka kami baru berani merilisnya,” katanya.

Daniel menambahkan, untuk produk apam diberi nama Sang Raja. Sang merupakan kepanjangan dari Sangkan yang memiliki arti berasal. Sedangkan Raja kepanjangan dari racikan dari Jawa.

“Inovasi ini dilakukan juga sebagai upaya mendukung pengembangan wisata di Gunungkidul. Tentunya juga agar tidak bosan karena ada varian rasa yang bisa dipilih,” katanya.

Penangung Jawab Produksi Apam Sang Raja, Leo Sigit berharap produk yang dibuat bisa diterima masyarakat secara luas. Pembeli pun bisa memilih varian rasa sesuai dengan yang diinginkan.

“Sekarang baru tersedia rasa original dan cokelat, tapi ke depannya akan kami tambah lagi sehingga pilihan pembeli bisa lebih banyak lagi,” katanya.

Menurut dia, bahan baku pembuatan apam sepenuhnya mengambil dari Gunungkidul. Sebagai contoh, untuk rasa coklat memanfaatkan budidaya coklat di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran di Kapanewon Patuk.

“Rencananya kami akan bikin varian kopi dan tentunya juga memanfaatkan budidaya kopi di Gunungkidul,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ribuan Calon Jemaah Haji Sleman Mulai Ikut Manasik

Sleman
| Sabtu, 20 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Hari Kartini 21 April, Ini Ide Ucapannya untuk Dikirim dan Dipasang di Media Sosial

Lifestyle
| Sabtu, 20 April 2024, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement