Bukan Kompetitor, Wisata Joglosemar Diminta Lebih Bersinergi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebagai destinasi penyangga Kawasan Wisata Super Prioritas Borobudur, pelaku industri pariwisata di wilayah Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar) didorong untuk lebih bersinergi dan membangun komunikasi positif. Hal itu dibutuhkan untuk menjawab tantangan ekonomi 2023 dan perubahan pola wisatawan ke depan.
Ketua GIPI DIY Bobby Ardyanto Setya Aji mengatakan Jogja, Solo maupun Semarang dalam konteks pariwisata bukanlah kompetitor. Ketiganya, lanjut Bobby, merupakan partner 'together stronger' yang akan bekerja dan bersinergi bersama untuk mengintegrasikan bersama kawasan wisata Joglosemar sebagai kekuatan penyangga Borobudur.
Advertisement
"Joglosemar akan bisa menjadi lebih besar, lebih kuat dan mampu menjadi daya tarik wisatawan secara lebih bertanggung jawab dan mampu memberikan pelayanan prima berstandar internasional sesuai dengan ekspetasi wisatawan," ujarnya, Kamis (26/1/2023).
Menurutnya, sinergi dan komunikasi yang lebih intensif harus dilakukan para pelaku industri pariwisata di wilayah Joglosemar. Hal itu bertujuan agar para pelaku industri pariwisata saling menguatkan dan saling melengkapi serta mengembangkan kepariwisataan Joglosemar sebagai kawasan penyangga Kawasan Wisata Super Prioritas Borobudur.
Baca juga: Sinopsis Film Horor Indonesia, Mangkujiwo 2 yang Mulai Diputar di Bioskop Hari Ini
"Joglosemar diharapkan bisa saling melengkapi dan mengembangkan pariwisata yang mampu menahan wisatawannya lebih lama. Termasuk meningkatkan lenght of stay dan pelayanan terhadap wisatawannya yang berstandar Internasional," ungkap Pemilik Java Villas Boutique Hotel ini.
Dengan uniqueness masing-masing, lanjut Bobby, pariwisata Joglosemar memiliki karakter kuat dan tidak bisa saling tergantikan. Ketiga kota penyangga Kawasan Wisata Super Prioritas Borobudur ini justru bisa saling melengkapi variasi destinasi. "Dan ini menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan domestik dan bahkan mancanegara," katanya.
Bobby melihat potensi wisata akan semakin besar saat infrastruktur kawasan segitiga emas (Joglosemar) tersambung dengan tol Jogja Solo maupun Jogja Bawen. "Jika nanti infrastruktur tol Joglosemar tersambung maka integrasi kawasan ini sudah harus terjalin dan terbangun dengan baik. Infrastruktur tol ini diharapkan benar-benar bermanfaat bagi industri pariwisata untuk kawasan Joglosemar bukan justru menimbulkan permasalahan baru," tambah Bobby.
Terkait sinergi dan kolaborasi antar pelaku industri pariwisata di Joglosemar, Bobby mengatakan pada 2022 lalu Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY sudah menandatangani MOU dengan BPPD JATENG. Ada juga perjanjian kerjasama (PKS) antara BPPD Kota Solo dengan BPPD 4 kabupaten dan 1 kota di DIY. Bobby berharap, pelaku industri pariwisata di Joglosemar semakin intens membangun kepariwisataan dan melakukan promosi bersama baik destinasi maupun event di kawasan Joglosemar.
"Setelah MoU ini, harapannya, tidak ada langkah- langkah kontraproduktif yang berlawanan dengan semangat bersama para pelaku industri pariwisata di Joglosemar. Semua tahu, industri pariwisata di Joglosemar sedang semangat bersama pasca pandemi untuk mengembangkan kepariwisataannya," ujar Bobby yang juga anggota BPPD DIY. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler
- Penasaran Naik Lamborghini di Sirkuit Balap, Ini Simulatornya Pertama di Asia
- Festival Cokelat Nglanggeran Segera Digelar, Bermacam Produk Cokelat Bakal Dihadirkan
- Digelar Lagi, Ini Jadwal Festival Prawirotaman dan Fashion on the Street Prawirotaman
- Ini Dia Surganya Solo Traveler di Asia Tenggara
Advertisement
Bantul Berlakukan Status Siaga Banjir dan Longsor hingga 31 Desember 2024
Advertisement
Orang Tiba-tiba Bisa Bersikap Agresif, Ini 5 Penyebabnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement