Advertisement
Wah...Kini Ada Wisata Pasar Kuliner Minggu Pagi di Pakuningratan Jogja

Advertisement
JOGJA – Pasar Wisata Kuliner Minggu Pagi Pakuningratan diselenggarakan di sepanjang Jalan Pakuningratan, Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis. Pasar wisata kuliner yang buka pertama kalinya ini digelar untuk membangkitkan kembali UMKM di Kelurahan Cokrodiningratan pasca pandemi Covid-19.
“Konsep kita membuat Pakuningratan menjadi komersil di bidang pariwisata. Pasar kuliner itu nanti yang ditonjolkan wisatnya, konsep kami ke depan akan membuat Pakuningratan menjadi jalan komersil,” kata Margono, Ketua Pasar Wisata Kuliner Minggu Pagi Pakuningratan, Minggu (5/2/2023).
Advertisement
Margono menyampaikan, pasar wisata kuliner tersebut mengusung konsep sajian kuliner tradisional. “Kita akan menciptakan wisata kuliner yang menyajikan makanan tradisional,” katanya.
Diselenggarakan setiap Minggu pagi, Pasar Wisata Kuliner Minggu Pagi Pakuningratan mengusung konsep street food dengan berbagai jenis kuliner yang dijajakan, antara lain soto, dawet, dan camcau. Ada pula pelaku UMKM yang menjual beberapa produk fesyen seperti gamis, dan baju anak. Saat ini ada 68 pelaku UMKM Kelurahan Cokrodiningratan yang dilibatkan. Namun, ke depan Margono berharap lebih banyak pelaku UMKM Kelurahan Cokrodiningratan yang dapat terlibat.
“Ini untuk membangkitkan UMKM, setelah ada AM Sangaji Fair,” katanya.
Meski baru pertama diselenggarakan, namun antusiasme masyarakat untuk dapat menikmati kuliner serta produk yang dijual UMKM Kelurahan Cokrodiningratan cukup tinggi.
Salah satunya, Erna, pedagang soto lamongan menyampaikan dalam kurun waktu kurang dari dua jam soto buatannya telah terjual hampir habis. “Ini tadi bawa mangkok 50, ini masih tinggal berapa, ada juga yang diplastik, prospek ini kedepannya. Sudah sekitar 40an [soto yang terjual],” katanya.
BACA JUGA: Benarkah Minum Pil KB Bisa Picu Kanker Payudara? Ini Penjelasan Pakar
Pedang lainnya, Tatik, pedagang dawet dan camcau mengaku banyak pembeli dari luar Kelurahan Cokrodiningratan yang membeli minuman racikannya. “Banyak sekali [pembeli]. Soalnya banyak yang kangen minuman khas dulu, yang jadul. Banyak yang dari luar [pembeli luar Kelurahan Cokrodiningratan],” katanya.
Pram Budi, warga Kelurahan Suryodiningratan mengaku mengetahui informasi adanya pasar wisata kuliner tersebut dari rekannya. Dia mengaku sebagai penikmat makanan tradisional, ia terkesan konsep pasar wisata kuliner yang juga mengusung makanan tradisional. “Dengan kuliner ini, kita seperti memperkenalkan kembali masakan tradisional. Selling point-nya di situ, yang tradisional memang harus dibangkitkan kembali dalam bentuk acara seperti ini. Ini baik bagi masyarakat terutama untuk UMKM,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement

Sleman Punya Dimas Diajeng Baru, Diharapkan Berikan Pengaruh Positif Bagi Generasi Muda
Advertisement

Air yang Melewati Proses Distilasi Itu Baik untuk Dikonsumsi
Advertisement
Berita Populer
- Kolaborasi Tiwul dan Lobster, Sajian Unik di Gunungkidul
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Air Terjun Luweng Sampang: Indahnya Lapisan Tebing di Air Jernih
- Penutupan Wisata Taman Nasional Manusela Diperpanjang
Advertisement