Advertisement

Produk Pariwisata di DIY Perlu Direstart, Jangan Hanya Andalkan Borobudur-Prambanan

Abdul Hamied Razak
Selasa, 07 Februari 2023 - 21:57 WIB
Bhekti Suryani
Produk Pariwisata di DIY Perlu Direstart, Jangan Hanya Andalkan Borobudur-Prambanan Wisatawan di Candi Prambanan. - Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA– Ketua DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardianto mengatakan dari kegiatan ATF 2023 pelaku wisata belajar banyak hal. Termasuk rencana untuk melakukan berbagai perbaikan di sektor pelaku pariwisata. 

"Kegiatan ATF kemarin menjadi remind [mengingatkan] industri pariwisata di DIY. Sudah saatnya produk kita di-reset dan di-restart karena kebutuhan pasar ternyata sudah banyak bergeser," katanya.

Advertisement

Bobby belum bisa menjelaskan secara detail agar pelaku industri untuk melakukan perubahan dan mengikuti segmentasi pasar. Pasalnya, para agen wisata di luar negeri masih melihat produk wisata di DIY masih banyak yang klasik sehingga membutuhkan banyak perubahan. 

Menurut Bobby, industri pariwisata di Jogja tidak bisa hanya tetap bertumpu pada penawaran produk-produk dan rute klasik, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Kraton. Sebaliknya, pelaku industri pariwisata di Jogja harus menyesuaikan perubahan perilaku wisatawan agar tidak terjadi stagnasi pasar wisatawan mancanegara ke Jogja.

"Bagaimana pola perjalanan wisatawan dalam menikmati wisata ternyata sudah banyak perubahan. Kalau yang kita tawarkan hanya yang itu-itu saja, tidak ada perubahan, akan sangat sulit untuk menarik para wisatawan mancanegara, karena market sudah bergeser," katanya. 

Menurut Bobby, pelaku industri pariwisata harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Ia mendasari alasannya ketika semua nilai transaksi selama Travex ATF, berapa persen produk DIY yang diminati buyers. Hal itu menjadi PR bersama untuk melakukan perubahan mengikuti segmentasi pasar.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi RI Capai Rekor Tertinggi selama 8 Tahun, Bagaimana dengan Jogja?

"Tapi saya tidak mau mendahului statement resmi dari Pemda DIY. Yang jelas pasar sudah banyak berubah. Kami mau melihat booth mana yang banyak diminati selama ATF. Nah nilai transaksi selama Travex ATF itu menjadi tolok ukur bagaimana industri pariwisata berubah sesuai kebutuhan pasar," katanya.

Bobby juga menekankan bagaimana integrasi pariwisata di DIY perlu segera dilakukan. Sebab banyak destinasi wisata di kabupaten Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo yang belum diketahui meskipun banyak dicari wisatawan mancanegara. Hal itu juga menjadi PR bagi pelaku industri pariwisata agar bisa mengintegrasikan produk wisata 4 kabupaten dan 1 kota untuk membangun pariwisata Jogja.

"Yang banyak diketahui masih Kota dan Sleman, sementara tiga kabupaten lainnya belum banyak diketahui meskipun banyak diminati. Maka integrasi pariwisata DIY ini perlu segera diwujudkan untuk mengimbangi minat pasar internasional," kata Bobby.

Menurut Bobby, akses wisatawan mancanegara ke Jogja sudah sangat mudah dan tinggal bagaimana pelaku industri wisata memanfaatkan potensi wisata di DIY. Dengan demikian, konektivitas akses juga perlu dilakukan untuk mengangkat kembali pariwisata DIY. Jangan sampai muncul ego-ego sektoral jika ingin mengangkat pariwisata Jogja ke kancah internasional.

"ATF banyak memberikan pelajaran bagi kami. Negara-negara Asean sudah melakukan perubahan, mereka memiliki spirit yang sama. Mereka punya konektivitas dan kolektifitas untuk menarik wisatawan di luar Asean. Bukan hanya salah satu. Bagaimana penerbangan di Asean terkoteksi. Ini yang juga harus dilakukan di Indonesia, bagaimana koneksi ini terbangun minimal di 5 KSPN," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Disnakertrans Bantul Segera Buka Posko Aduan THR

Bantul
| Selasa, 19 Maret 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Lari Bukan Hanya Olahraga Kardio, Ini Deretan Manfaatnya

Lifestyle
| Senin, 18 Maret 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement