Advertisement
Diburu Pemudik, Omzet Getuk Magelang Naik Lima Kali Lipat

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG— Getuk menjadi salah satu makanan khas Magelang. Jajanan tradisional yang rasanya legit, pulen, dan lembut itu laris manis menjadi oleh-oleh yang dicari pemudik pada masa liburan termasuk saat libur Lebaran tahun ini.
Menurut pengelola usaha Getuk Eco, Andre Purnomo, permintaan getuk pada masa Lebaran meningkat empat hingga lima kali lipat dibandingkan dengan hari biasa.
Advertisement
Andre menyebutkan pada hari biasa permintaan getuk Eco sekitar 500 boks per hari, pada masa Lebaran bisa mencapai 2.500 hingga 3.000 boks per hari. “Pada saat puasa kemarin penjualan turun sekitar 50 persen dari hari biasa, tetapi masa Lebaran permintaan meningkat tajam,” ujarnya saat ditemui di tempat usahanya.
Menyambut libur Lebaran, kata Eko, pihaknya meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan konsumen yang meningkat tersebut.
“Kalau hari biasa, kebutuhan bahan baku berupa singkong sekitar 1,5 kuintal per hari, di masa Lebaran ini bisa mencapai tujuh kuintal per hari,” ujarnya.
Menurut dia, meskipun banyak membutuhkan bahan baku, semua dapat dipenuhi dari daerah Magelang dan sekitarnya. Andre menjelaskan getuk bisa bertahan hingga tiga hari, bagi konsumen luar kota bisa membeli getuk dalam kemasan vakum yang bisa bertahan seminggu lebih.
Adapun, salah seeorang pembeli warga asal Magelang yang kini tinggal di Jakarta, Santoso, mengatakan kalau pulang ke Magelang belum lengkap rasanya kalau belum membeli getuk Magelang.
“Getuk Magelang ini juga cocok untuk oleh-oleh, apalagi saat ini ada kemasan vakum sehingga bisa bertahan lebih lama,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Advertisement

Air yang Melewati Proses Distilasi Itu Baik untuk Dikonsumsi
Advertisement
Berita Populer
Advertisement