Advertisement
Begini Kemeriahan Wisata Njeron Beteng di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Forkom Pokdarwis), Kemantren Kraton, Kota Jogja menggelar event Wisata Njeron Beteng, Minggu (30/4/2023).
Dalam kegiatan tersebut peserta diajak menikmati wisata budaya, bangunan cagar budaya. Tak lupa, seni dan adat istiadat baik yang berada di lingkungan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan wilayah sekitarnya juga disuguhkan.
Advertisement
Selama mengikuti obyek wisata itu, peserta berjalan kaki dan juga mengendarai sepeda di wilayah dalam beteng Kraton Jogja. Jumlah peserta dalam aktivitas perdana tersebut mencapai 38 orang, mewakili lembaga/dinas, perbankan, perusahaan dan asosiasi.
Acara wisata ini dimulai dari Plaza Pasar Ngasem Jogja dengan sarapan jajanan pasar. Peserta kemudian melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju Ndalem Mangkubumen untuk mengikuti kegiatan mewiru kain jarik.
Setelah itu, peserta bersama-sama menuju Kraton dan Tamansari. Di Kampung Cyber, Tamansari Jogja, peserta diajak membatik sambil menikmati menu angkringan sebelum kembali ke Pasar Ngasem.
Usai rehat sejenak, peserta melanjutkan wisata dengan bersepeda menuju Ndalem Kaneman untuk mengikuti kelas memasak makanan “Manuk Enom”. Dari tempat tersebut, peserta bersepeda menuju Sasana Jemparingan Siliran di wilayah Panembahan.
Usai mengikuti kegiatan memanah tradisional, peserta makan siang di Pendopo Dahar Gudeg Bu Lis. Sebelum finish di Plaza Pasar Ngasem, peserta mampir di event Festival Njeron Beteng dan Festival Kampung Wisata di Alun-Alun Selatan yang diselengarakan Dispar Kota Jogja.
“Event ini diselenggarakan untuk memperkenalkan potensi wisata di wilayah sekitar kraton," jelas Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah/BPPD DIY GKR Bendara, melalui keterangan pers, Selasa (2/5/2023).
Putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan bahwa “Wisata Njeron Beteng” selama ini identik dengan Kraton dan Tamansari. Padahal, katanya, di wilayah Kraton (meliputi Kalurahan Penembahan, Kadipaten, dan Patehan) mempunyai potensi yang layak untuk dipromosikan kepada wisatawan domestik dan asing.
Oleh karenanya, lajut Bendara, ia mulai memprakarsai paket “Wisata Njeron Beteng” dengan melibatkan tiga kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di wilayah Kemantren Kraton Jogja dan GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesi) selaku pelaku industri pariwisata di DIY.
“Kami, Dinas Pariwisata DIY menyambut baik dan mendukung paket wisata ini, karena potensi wisata di sekitar Kraton memang layak dipromosikan," jelas Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo.
Singgih berharap pengurus Pokdarwis bekerjasama dengan GIPI DIY selaku pelaku industri pariwisata pun menyiapkan paket “Wisata Njeron Beteng” dengan memperhatikan aspek daya tarik, harga jual dan kebutuhan konsumen wisata. Prinsip 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas) menjadi dasar pengelolaan dari paket wisata tersebut.
"Kami selaku pelaku industri pariwisata (GIPI) juga menyambut baik ide dan Prakarsa GKR Bendara untuk mulai memperkenalkan paket Wisata Njeron Beteng," kata Ketua GIPI DIY Bobby Ardyanto.
Bobby menyatakan GIPI DIY siap mendukung dengan mepromosikan dan sekaligus menjual paket wisata tersebut kepada wisatawan domestik maupun asing. Dia berharap pengurus Pokdarwis lebih cermat dalam membuat paket wisata yang mempunyai daya tarik dan sekaligus daya jual.
"Kami siap bersinergi dan berkolaborasi untuk memasarkan paket “Wisata Nejeron Beteng” ini," katanya.
Banu S, salah satu peserta yang mewakili Bank Indonesia DIY berharap paket “Wisata Njeron Beteng” dapat dikembangkan dengan beberapa pilihan paket, termasuk pilihan waktunya (pagi-siang dan sore-malam). Menurut Banu, pengalaman dalam mewiru kain jarik, membatik dan jemparingan (panahan tradisional) merupakan pengalaman baru.
"Sungguh pengalaman yang luar biasa ikut berpartisipasi di event Wisata Njeron Beteng," jelas Banu.
Ketua Pokdarwis Panembahan Gumregah Y. Sri Susilo mengatakan pihaknya bersungguh-sungguh memperhatikan saran dan kritik seluruh stakeholder dan peserta Wisata Njeron Beteng tersebut. "Ya kritikan dan masukan akan kami perhatikan dan laksanakan dengan harapan event mendatang dapat dilaksanakan lebih baik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Air yang Melewati Proses Distilasi Itu Baik untuk Dikonsumsi
Advertisement
Berita Populer
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Air Terjun Luweng Sampang: Indahnya Lapisan Tebing di Air Jernih
- Penutupan Wisata Taman Nasional Manusela Diperpanjang
Advertisement