Kotabaru Avond Feest, Bangkitkan Memori Kawasan Heritage Jogja yang Premium

Advertisement
JOGJA—Lokasi Kotabaru yang berdekatan dengan Malioboro menjadikan salah satu keunggulan, sehingga wisatawan tidak hanya mengetahui Malioboro saja, namun ada lokasi lain yang tidak jauh dan mempunyai daya tarik tidak kalah dengan Malioboro.
Sebagai permukiman Belanda pada jaman penjajahan Belanda yang mengusung konsep Garden City pada tata ruang kota dan dipertahankan hingga kini menjadikan Kotabaru sebagai kawasan yang nyaman huni (hommy) dengan keberadaan pepohonan pada kawasan Kotabaru (boulevard) menjadikan ciri khas serta fasad bangunan bercorak indische.
Advertisement
Kawasan Kotabaru sebagai salah satu Kawasan Cagar Budaya di Kota Yogyakarta dengan lokasi berdekatan dengan Malioboro, pada tahun 2023 dilakukan branding menjadi destinasi wisata dengan mengusung 4 pilar di dalamnya, yaitu Heritage, Garden City, Malam Hari, dan Premium.
Berkaitan dengan hal tersebut akan menjadikan tagline baru di Kota Jogja ”Kemana malam hari di Kota Yogyakarta?...Ke Kotabaru”.
Sebagai kota yang dirancang dan dikhususkan bagi penduduk Eropa (Belanda), Kotabaru menyimpan banyak cerita dari balik fasad bangunan yang hingga kini masih kokoh dan terasa nyaman.
Selain bangun rancang kota di tengah taman yang tersisa kini, sebagian tentu memiliki rasa keingintahuan, bagaimana nuansa cara bersosial masa itu, selera dalam memilih dan menikmati hiburan kala itu.
Kotabaru Avond Feest merupakan even untuk membangun memorabilia dari apa yang tersisa pada Kawasan Heritage Kotabaru dengan mengedepankan konsep premium dan malam hari. Event ini diselenggarakan di Jl. I Dewa Nyoman Oka sepanjang depan Gereja HKBP sampai dengan perempatan Jalan I Dewa Nyoan Oka dg Jl Ungaran diselenggarakan dari dari jam 16.00 – 22.00 WIB.
Aktivitas yang ada pada event Kotabaru Avond Feest berupa talkshow menampilkan pelaku saksi sejarah. Mereka adalah Prof. Dr. Inajati Adrisijanti selaku Guru Besar Ilmu Budaya UGM; Ir. RM. Harun Suryokumoro selaku Pastur pada Kolese St. Ignatius Kotabaru; dan keturunan dari pemilik bangunan cagar budaya, Aprizal Apriandi, SP. keturunan pemilik Ndalem Gondokusumo sebagai cikal bakal rumah di Kotabaru; boulevard stage; Avond Bazaar menampilkan kuliner jadul dan nuansa jaman kolonial.
Street performing serta Kotabaru stage yang akan diisii oleh Ethnichestra, Mlenuk Voice, Paksi Band yang akan mencoba menyuguhkan hiburan memorabilia pada saat Kotabaru dimukim oleh Belanda pada eranya. Pada event ini juga akan dihadirkan Komunitas Lukis Cat Air (KOLCAI) untuk berpartisipasi men_capture aktivitas senja pada Kotabaru Avond Feest.
Event ini terbuka untuk umum, sebagai salah satu upaya mengenalkan kepada masyarakat berkaitan dengan wisata malam pada Kawasan Heritage Kotabaru. Berkaitan dengan rekayasa lalu lintas, mengingat tanggal 30 Juni 2023 merupakan long weekend dari Iduladha sehingga ruas jalan yang ditutup hanya di Jl. I Dewa Nyoman Oka, selain itu arus lalu lintas normal (Jl. Ahmad Jazuli – Jl. Abu
Bakar Ali – Jl. Faridan M Noto).
Area parkir pengunjung di sepanjang Jl Sunaryo – Jl. Patimura (Jika pengunjung membludak, akan diarahkan ke Jl Perahu – Jl. Ungaran).
Verboden akan dipasang di samping Museum Sandi dan samping Gereja Antonius Kotabaru. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mengintip 5 Kota di Prancis yang Jadi Incaran Wisatawan
- Jajan Tradisional Khas Betawi Dihidangkan di KTT ke-43 ASEAN 2023
- Jalan Menuju Tumpeng Menoreh, Restoran dengan Pemandangan Alam yang Cantik
- Racikan Tiga Kopi Arabika Khas Nusantara Sambut Delegasi KTT ke-43 ASEAN
- 3 Tempat Jogging di Bantul dengan Pemandangan Menawan
Advertisement

Anggaran Pilkada Gunungkidul Masih Belum Jelas, Pemkab: Angka Sementara Rp41 Miliar
Advertisement

Bahaya! Vape Bisa Sebabkan Masalah Mata hingga Kebutaan
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement