Advertisement

Promo November

Sering Disangka Masjid, Bangunan Unik di Jerman Ternyata Bekas Pabrik Tembakau

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 15 Juli 2023 - 21:17 WIB
Lajeng Padmaratri
Sering Disangka Masjid, Bangunan Unik di Jerman Ternyata Bekas Pabrik Tembakau Yenidze, gedung bekas pabrik tembakau di Jerman yang sering dikira masjid. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, DRESDEN—Sebuah bangunan di Kota Dresden, Jerman sering disangka masjid karena punya kubah besar. Rupanya, bangunan ikonik itu bekas pabrik tembakau.

Melansir Oddity Central, Kota Dresden di Jerman terkenal dengan arsitektur Barok yang membentang di sepanjang tepi Sungai Elbe. Gaya arsitektur Barok dapat dikatakan kelanjutan dari gaya arsitektur Renaisans, dengan kekhasan bangunan monumental dan kaya akan detail. Namun, ada satu pengecualian yang menonjol, yaitu bangunan bernama Yenidze yang ikonik, alias 'masjid tembakau'.

Advertisement

BACA JUGA: Unik! Masjid di Filipina Dicat Warna Pink biar Mencolok

Yenidze adalah bangunan bekas pabrik tembakau. Meski demikian, desainnya sering membuatnya disangka masjid.

Bangunan itu menampilkan elemen arsitektur oriental yang jelas dari masjid dan Alhambra Palace of Granada yang terkenal. Yenidze telah menjulang tinggi di lingkungan Friedrichstadt, Dresden selama lebih dari satu abad. Dengan tinggi 62 meter, bangunan ini menampilkan 600 jendela dengan berbagai gaya, dan memiliki kubah kaca yang mengesankan, sehingga tak heran banyak orang mengiranya sebagai masjid.

Faktanya, Yenidze bukanlah, dan tidak pernah menjadi masjid. Untuk sebagian besar keberadaannya, Yenidze telah beroperasi sebagai pabrik tembakau dan desainnya yang tidak biasa dipilih baik sebagai penghormatan kepada asal Oriental dari tembakau yang diproses di sini. Selain itu, desain ini juga menjadi cara cerdas untuk menjajakan aturan pembatasan arsitektur di pusat kota Dresden.

Seorang pengusaha bernama Hugo Zietz awalnya mendirikan perusahaannya, Pabrik Tembakau dan Rokok Oriental Yenidze, pada tahun 1886, tetapi karena pembatasan arsitektur yang ketat terkait pembangunan pabrik di pusat Dresden, dia merasa sangat sulit untuk membangun fasilitas produksi di daerah tersebut. Setelah dua dekade upaya yang gagal untuk meyakinkan pemerintah lokal, Ziets memutuskan dia lebih baik melanggar aturan.

BACA JUGA: Pemerintah Dinilai Abaikan Perlindungan Konsumen Produk Tembakau

Pada tahun 1907, pengusaha asal Yahudi itu menugaskan arsitek berusia 29 tahun Martin Hammitzsch untuk merancang sebuah pabrik yang desainnya tidak terlihat seperti pabrik pada umumnya.

Namun, itu tidak semuanya mulus, karena banyak arsitek memandang pabrik itu sebagai noda pada sejarah bangunan Dresden yang terbiasa dengan gaya arsitektur Barok. Serangan balasannya begitu parah Martin Hammitzsch dikeluarkan dari majelis arsitek setelah dia menyerahkan drafnya dan dewan kota mengancam akan menolak izin konstruksi Ziet. Tapi kemudian dia mengancam akan memindahkan bisnisnya ke tempat lain, dan otoritas setempat mundur.

Pada tahun 1909, Pabrik Tembakau Yenidze telah selesai dan bahkan menampilkan kata-kata yang menyala 'Salem Aleikum' atau yang artinya 'salam bagimu' dalam bahasa Arab. Dengan segera, merek rokok "Salem Aleikum" dan "Salem Gold" menjadi beberapa yang paling populer di Jerman dan pabrik tersebut dikenal sebagai 'masjid tembakau' karena tampilannya yang khas.

15 tahun setelah peresmiannya, masjid tembakau dijual ke Grup Tembakau Reemtsma, yang mengoperasikannya hingga tahun 1953. Masjid tersebut diisolasi selama beberapa dekade hingga dipulihkan sepenuhnya pada tahun 1996. Bangunan tersebut saat ini dimiliki oleh Grup EB yang berbasis di Berlin, setelah dibeli pada 2014 dari jutawan Israel Adi Keizman.

Terkini, bangunan itu beroperasi sebagai fasilitas kantor dengan restoran yang didirikan di kubahnya yang besar, yang memungkinkan pelanggan dapat menikmati pemandangan Dresden secara 360 derajat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Oddity Central

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Watsons Resmi Buka Toko Baru di Jogja City Mall

Jogja
| Senin, 25 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Alasan Seseorang Merasa Sedih Saat Turun Hujan

Lifestyle
| Senin, 25 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement