Sejarah Gondola Pantai Timang, Dulu untuk Cari Lobster Kini Jadi Primadona Wisatawan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pantai Timang menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan mancanegara. Hal ini tak lepas adanya aktivitas penyeberangan ke pulau menggunakan gondola di Kawasan tersebut.
Tahukah anda? Keberadaan gondola awalnya bukan untuk wisata, tapi sebagai sarana membantu dalam penangkapan lobster. Pemilik gondola, Siswanto mengatakan, pembuatan gondola dilakukan pada 1997 lalu.
Advertisement
Saat itu, ia mengajak lima temannya untuk membuat sebuah alat yang dipergunakan menyeberang ke pulau di Pantai Timang. Akhirnya terbesit ide untuk membuat alat seperti kereta yang diutaskan pada gantungan tali hingga akhirnya jadi gondola.
BACA JUGA : Andalkan Gondola, Pantai di Gunungkidul Masih Jadi Idola Turis Asing
“Kami bikin kurang lebih selama tiga pekan. Untuk pemasangannya ada yang berenang menyebarang hingga akhirnya tali gantungan bisa benar-benar tersambung,” katanya, Minggu (19/11/2023).
Menurut dia, dengan adanya gondola hasil penangkapan lobster bisa meningkat pesat. Sekali berangkat, Pak Sis, sapaan akrabnya bisa mendapatkan seberat 70-100 kilogram.
“Sangat banyak. Sayang saat itu, lobster harganya baru sekitar Rp15.000-25.000 per kilonya,” ungkapnya.
Sekitar 2005, ada warga Korea Selatan yang tertarik mendokumentasikan aktivitas penangkapan lobster dengan cara menyeberang menggunakan gondola. Proses pendokumentasian ini menjadi titik awal pemanfaatan karena akhirnya pencarian lobster di pulau dihentikan dan berganti untuk melayani wisatawan. “Kami diliput selama tiga hari,” katanya.
Setelah proses pendokumentasian kegiatan selesai, Pak Sis mengaku diberikan janji akan mendatangkan wisatawan dari Korea Selatan untuk merasakan sensasi gondola di atas laut.
“Ternyata benar beberapa waktu kemudian ada rombongan dari Korea. Waktu itu, saya diberikan uang Rp7 juta untuk akomodasi,” katanya.
Berawal dari kunjungan turis Korea Selatan maka kemudian gondola difokuskan untuk melayani wisatawan. Terlebih lagi, aktivitas penangkapan lobster juga sudah semakin sulit.
“Syukur Alhamdulillah sekarang gondola menjadi daya Tarik utama di Pantai Timang,” katanya.
Harga sewa Rp150.000 bagi wisatawan lokal dan wisatawan asing dipatok Rp200.000. Salah seorang warga Wasiman mengatakan, Pantai Timang menjadi salah satu destinasi menarik di sisi timur di Gunungkidul. Untuk aksesnya memang masih sulit tapi pengunjung bisa menyewa jip milik warga.
“Kalau pakai mobil pribadi susah dan malah takut rusak. Sebab jalannya belum diaspal dan batunya tajam-tajam dan aksesnya juga naik turun,” kata Wasiman.
Menurut dia, keberadaAn gondola menjadi daya Tarik utama. Bahkan, lanjut Wasiman, di 2017 lalu sempat digunakan syuting reality show dari Korea Selatan.
BACA JUGA : Bayar Seikhlasnya, Rasakan Sensasi Naik Gondola di Atas Jurang
Akibat jalur yang ekstrem, maka kunjungan di Timang tidak seramai dengan pantai-pantai lain di Gunungkidul. Kunjungan ke Timang per harinya hanya sekitar 100 orang. Namun dari jumlah ini, 80% merupakan pengunjung dari luar negeri.
“Paling banyak dari Malaysia dan Singapura. Selain itu, ada juga dari Korea Selatan. Memang kunjungan ke Timang didominasi oleh wisatawan asing,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler
- Penasaran Naik Lamborghini di Sirkuit Balap, Ini Simulatornya Pertama di Asia
- Festival Cokelat Nglanggeran Segera Digelar, Bermacam Produk Cokelat Bakal Dihadirkan
- Digelar Lagi, Ini Jadwal Festival Prawirotaman dan Fashion on the Street Prawirotaman
- Ini Dia Surganya Solo Traveler di Asia Tenggara
Advertisement
Pilkada 2024, Kampanye Akbar di Sleman Hanya Dilakukan Dua Kali
Advertisement
Minyak Zaitun Bagus untuk Kesehatan, Tapi Tidak Perlu dengan Meminumnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement