Advertisement

KULINER JOGJA: Penyuka Pedas, Coba Gudeg Mercon Bu Tinah, Dijamin Meledak di Mulut

Lajeng Padmaratri
Rabu, 02 Januari 2019 - 09:35 WIB
Maya Herawati
KULINER JOGJA: Penyuka Pedas, Coba Gudeg Mercon Bu Tinah, Dijamin Meledak di Mulut Marni, pengelola Gudeg Mercon Bu Tinah - Harian Jogja/Lajeng Padmaratri

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Makanan khas Jogja biasanya memiliki citarasa utama yang manis. Mulai dari gudeg, bakpia, hingga geplak, seluruhnya mengutamakan rasa legit. Namun, kuliner khas Jogja juga berinovasi tak melulu tersaji manis.

Misalnya saja, gudeg dengan olahan nangka mudanya tak hanya bisa dinikmati penyuka kuliner manis. Penggemar kuliner pedas bisa tetap menyantap kelezatan gudeg melalui olahan gudeg mercon. Di pusat Kota Jogja, ada satu warung gudeg mercon yang selalu ramai dikunjungi penikmat pedas, yaitu Gudeg Mercon Bu Tinah.

Advertisement

Gudeg Mercon Bu Tinah tergolong kuliner malam karena sang pengelola baru membuka lapaknya pada pukul 21.00 WIB.  Para pelanggan banyak yang mengantre sejak sebelum lapak dibuka. Kuliner yang sudah ada sejak 1992 ini selalu jadi incaran wisatawan penikmat gudeg pedas.

Kini, warung Gudeg Mercon Bu Tinah dikelola oleh putrinya, Marni. Setiap hari ia menjual gudeg mercon di Jalan Asem Gede No.8 Cokrodiningratan, Jetis, Jogja. Tepatnya berada di kawasan belakang Pasar Kranggan Jogja. Umumnya, pelanggannya didominasi wisatawan dan mahasiswa yang sengaja mencari kuliner malam hari. Warungnya baru tutup sekitar pukul 02.00 WIB.

Marni membuka lapaknya di pinggir jalan dekat perempatan. Warungnya terdiri dari tenda yang tidak begitu tinggi, penerangan seadanya dan meja rendah dengan beberapa baskom di atasnya. Pada masing-masing baskom, berisi menu-menu pendukung gudeg mercon. Mulai dari olahan nangka muda, telur semur, ceker semur, ayam kampung, serta sate ayam.

Marni juga menyediakan satu baskom terpisah yang berisi sambal mercon. Sambal ini terdiri dari krecek, tempe dan cabai yang diolah hingga menghasilkan sambal mercon yang super pedas. Dalam satu harinya, Marni membutuhkan cabai sebanyak lima kilogram untuk memenuhi permintaan pelanggan atas gudeg mercon.

Sambal mercon olahan Marni tetap mempertahankan resep ibunya. Ketika dilahap dengan sesendok nasi gudeg, rasa pedas dari sambal mercon akan beradu dengan manisnya gudeg. Bagi penyuka pedas, sambal mercon ini sangat nikmat karena level pedasnya tidak main-main. Namun, disarankan bagi yang tidak begitu menyukai kuliner pedas untuk tidak terlalu banyak memakan sambal mercon ini.

"Ini biasanya ada krecek, tapi sudah habis," tutur Marni di sela-sela melayani pelanggan pada Rabu (5/12/2018) tengah malam. Dalam satu hari, Marni membutuhkan cabai sebanyak lima kilogram untuk memenuhi permintaan pelanggan atas gudeg mercon.

Untuk melengkapi menu nasi gudeg mercon, pelanggan juga bisa menambah lauk gorengan seperti ceker krispi, bakwan, dan mendoan. Pelanggan yang datang bisa meminta lauk dan porsi nasi sesuai keinginan mereka. "Harganya menyesuaikan. Tapi yang paling sering itu paket nasi gudeg  mercon pakai telur sama sate. Itu Rp20.000," ujar Marni      

Sate ayamnya tak kalah enak. Meski jarang sekali warung gudeg yang menyediakan sate ayam, namun Marni konsisten menawarkan sate ayam sebagai pelengkap menu kepada pelanggan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Anak Kekurangan Vitamin D, Risiko Kena Eksim Meningkat

Lifestyle
| Kamis, 25 April 2024, 10:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement