Advertisement
Imlekan di Kampung Ketandan, Sensasi Jogja Rasa China

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tahun Baru Imlek akan segera tiba tepatnya pada hari Minggu (22/1/2023). Terhitung sejak 2006, setiap tahunnya Imlek Kampung Ketandan dimeriahkan dengan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY).
Tahun ini merupakan perhelatan PBTY ke-18 dan akan berlangsung mulai 30 Januari sampai 5 Februari 2023.
Advertisement
Kampung Ketandan atau kampung pecinannya Jogja telah dipenuhi masyarakat etnis Tionghoa sejak 200 tahun lamanya. Gapura merah berarsitektur Tionghoa dengan naga melingkari kedua sisi tiang gapura akan menyambut siapapun yang ikut merayakan Imlek di kampung tersebut.
Nantinya akan ada pementasan seni barongsai, pasar kuliner Tionghoa, dan turut diramaikan Pawai Budaya Tionghoa di sepanjang Jalan Malioboro. Berikut ialah hal-hal yang bisa dilakukan saat wisata Imlek di Kampung Ketandan:
1. Menjajal Mi Panjang Umur
Mi panjang umur atau Siu Mie merupakan makanan khas saat perayaan Imlek sebagai simbol harapan berumur panjang, kebahagiaan, dan rezeki berlimpah yang tidak akan putus di tahun baru kedepannya.
Seperti mi goreng pada umumnya yang bercita rasa gurih namun Siu Mie berukuran lebih panjang berbentuk lurus dengan tekstur kenyal dan tidak mudah putus. Satu porsi Siu Mie berisi sawi, kol, taoge, daging sapi, ayam, bakso, jamur, udang, kerang, cumi sampai telur puyuh. Dimana telur puyuh melambangkan kesempurnaan di budaya Tionghoa.
Cara menyantap Siu Mie ialah diseruput hingga seluruh bagian di mulut tanpa memutus atau menggigit mie sebab dipercaya akan memutus harapan atau keberuntungan bagi yang memakannya.
2. Pagelaran Wayang Potehi
Kalau etnis Jawa punya Wayang Kulit dan etnis Sunda ada Wayang Golek maka etnis Tionghoa punya Wayang Potehi, pertunjukan boneka asal Fujian, Tiongkok selatan serupa wayang golek yang dimainkan di atas panggung berwarna merah disebut pay low.
Potehi sendiri berasal dari tiga akar kata yakni “pou” (kain), “te” (kantong), dan “hi” (wayang) sehingga dapat diartikan sebagai wayang berbentuk kantong dari kain. Dalam sekali pementasan biasanya terdiri dari lima orang yakni satu dalang dan asisten serta tiga pemain musik .
Dalang Wayang Potehi akan berkisah cerita klasik China atau ceria populer seperti Sun Go Kong si kera sakti, memanfaatkan kelima jarinya untuk menggerakkan boneka dibantu asisten yang menyiapkan wayang, busana hingga senjata beserta wayang-wayang lain pendukung cerita.
3. Karnaval Budaya
Tidak seperti tahun sebelumnya PBYT ke-18 akan berlangsung secara luring dimana agenda di hari Sabtu (4/2/2023) akan dihelat karnaval budaya mulai air parkiran Abu Bakar Ali hingga Titik Nol Km Yogyakarta dengan hiasan lampion sepanjang Jalan Malioboro.
Pada tahun-tahun sebelumnya yakni tahun 2020 karnaval budaya dimeriahkan dengan kehadiran Barongsai Naga Doreng sepanjang 10 meter dan sejumlah barongsai unik lainnya, tarian khas etnis Tionghoa, Kungfu, Wushu, finalis Cici Koko 2020, hingga Reog Ponorogo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
- Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya
- Mengenal Fenomena Set Jetting dalam Berwisata, Ini Rekomendasi Lokasinya di Beberapa Kota
- Solo Traveling Semakin Tren, Ini Rekomendasi Destinasi yang Ramah di Kantong
Advertisement

Catatkan Rekor, H-4 Lebaran Jumlah Kendaraan Keluar Exit Tol Tamanmartani Mencapai 5.360 Kendaraan
Advertisement

Webinar Events Talk #68 Hadirkan Mahasiswa Asal Korea Selatan
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement