Advertisement
Di Jerman, Ada Taman Hiburan yang Berdiri di Bekas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Advertisement
Harianjogja.com, DUSSELDORF—Di Kota Dusseldorf, Jerman, berdiri sebuah taman hiburan yang dibangun di bekas lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Wahana bernama Wunderland Kalkar itu memiliki luas 135 hektar. Melansir Daily Mail, taman hiburan ini aman dikunjungi karena bebas radiasi, pasalnya PLTN ini tidak pernah beroperasi.
Advertisement
BACA JUGA: Lomba Unik di Jerman, Ada Kompetisi Bagi Pengemudi Truk Forklift
Pembangkit listrik tenaga nuklir tua di Jerman tidak lagi menjadi peninggalan yang terbengkalai, namun diubah menjadi surga bagi anak-anak. Taman ini menawarkan wahana ayunan di dalam menara pendingin tua, yang memiliki dinding panjat setinggi 130 kaki di bagian luarnya. Selain ayunan di dalam menara pendingin, taman hiburan unik ini juga menawarkan sensasi bermain komidi putar.
Wunderland Kalkar menawarkan sekitar 40 wahana dan atraksi untuk menghibur anak-anak dan keluarga, ditambah beberapa hotel dan restoran.
Pembangkit listrik Schneller Bruter tidak pernah berproduksi karena penundaan konstruksi dan protes masyarakat.
Proyek SNR-300 dimulai pada tahun 1972 dan dipelopori oleh pemerintah Belgia, Jerman dan Belanda. Namun pada tahun 1991. lima tahun setelah bencana nuklir Chernobyl yang menghancurkan di Ukraina, pihak berwenang memutuskan untuk tidak pernah menggunakan situs tersebut.
BACA JUGA: Sering Disangka Masjid, Bangunan Unik di Jerman Ternyata Bekas Pabrik Tembakau
“Dari sudut pandang teknis, Schneller Bruter benar-benar siap untuk digunakan, tidak ada halangan yang dapat menyebabkan masalah teknis,” kata seorang juru bicara dikutip dari Daily Mail.
“Penggunaan sebenarnya dari pembangkit listrik tenaga nuklir ini tidak pernah dilakukan dan karena alasan politik maka diputuskan pada tahun 1991 untuk tidak pernah menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir ini. Karena pembangkit listrik tenaga nuklir ini belum pernah digunakan, seluruh kompleks ini dijamin bebas radiasi,” lanjutnya.
Situs ini kemudian dibeli pada tahun 1995 dengan harga antara tiga hingga lima juta Deutsche Marks oleh pengusaha Belanda Hennie van der Most lalu dijadikan taman hiburan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Daily Mail
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menikmati Wisata Sungai di Canden Bantul
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
Advertisement

Daftar 10 Stasiun Kereta Api Terpadat Saat Long Weekend Iduladha 2025, Jogja Tidak Masuk
Advertisement

Kapan Pencairan BSU Rp600 Ribu bagi Pekerja dan Guru Honorer? Berikut Penjelasan, Syarat dan Cara Mengecek Penerimanya
Advertisement
Advertisement
Advertisement