Advertisement
Libur Iduladha, Warung Satai Klathak di Jogja Ini Diserbu Wisatawan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Di momen Iduladha, banyak masyarakat mengolah sendiri daging sapi dan kambing. Meski begitu, kunjungan ke pusat kuliner daging kambing khas Jogja yang dikenal dengan satai klatak, tetap tinggi.
Salah satunya Sate Pak Jede yang berlokasi di tengah perkotaan Jogja. Di masa Iduladha lalu, warung yang juga menjual aneka makanan khas kota setempat itu ramai dikunjungi wisatawan domestik. Rasanya yang khas dan lokasi yang strategis menjadi alasan mereka mengunjungi tempat ini.
Advertisement
Mai Ervina, salah seorang wisatawan asal Jakarta mengaku sudah beberapa kali berkunjung ke warung ini setiap dirinya liburan ke Jogja. Pasalnya, di kawasan Jakarta pun cabang Sate Pak Jede juga dibuka, sehingga menurutnya perlu didatangi berulang-ulang. "Paling suka dengan menu kronyos, bumbunya pas dan gurih di mulut," katanya, Kamis (20/7/2024).
BACA JUGA: Pak Jede, Dekatkan Klatak kepada Pencintanya di Jogja
Head Outlet Sate Pak Jede, Bangkit Kurniawan mengatakan selama libur Iduladha lalu pengunjung meningkat cukup signifikan. H+2 Iduladha warung tersebut baru buka dan peningkatan kunjungan mencapai 20%-50% dibandingkan hari biasa. "Selama libur Iduladha lalu itu bisa menghabiskan 4-6 ekor kambing. Kalau hari biasa hanya 3-4 ekor," kata dia.
Peningkatan kunjungan itu disinyalir akibat cukup banyaknya warung sate dan olahan daging yang tutup, sehingga banyak yang berkunjung ke warung itu. Tiga menu yang paling banyak dipesan yakni sate klatak, krenyos dan sate hot plate. "Satai klatak khas Jejeran memang paling banyak disukai dan jadi khas warung ini karena rasanya yang gurih asin dan dipadukan dengan kuah gulai," ujarnya.
Tak hanya menjual olahan daging, warung ini pun juga menyediakan aneka bakmi. "Ini bentuk layanan kami karena kadang tidak semua yang datang ke sini suka daging kambing. Jadi bisa pesan bakmi yang juga khas Jogja," katanya.
Selain warga setempat, banyak pula wisatawan yang berkunjung ke warung ini untuk mencicipi sate khas Jejeran mulai dari wisatawan asal Bandung, Jakarta dan Jawa Tengah. "Kami buka di area tengah kota agar gampang dijangkau oleh masyarakat, potensinya juga besar meskipun tidak di Imogiri."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
- Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
- Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng
- 5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement

KPK Periksa 5 Saksi Dugaan Korupsi Kuota Haji di Polresta Jogja
Advertisement

Penelitian: Makanan Ultra Proses Bisa Memicu 32 Penyakit
Advertisement
Advertisement
Advertisement