Advertisement

Dari DIY hingga ke NTB, Ini Dia Masjid Tua Tempat Wisata Religi

Newswire
Jum'at, 06 Juli 2018 - 14:35 WIB
Maya Herawati
Dari DIY hingga ke NTB, Ini Dia Masjid Tua Tempat Wisata Religi Masjid Gede Mataram - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Masjid selain sebagai tempat beribadah, juga dimanfaatkan sebagai lokasi wisata religi. Dari DIY hingga ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, berikut ini beberapa Masjid tua yang juga menjadi destinasi wisata religi.

Masjid Kotagede

Advertisement

DIY menyimpan banyak peninggalan bersejarah dari kerajaan Mataram, salah satu diantaranya adalah Masjid Kotagede yang merupakan masjid tertua di DIY. Dibangun pada 1640, masjid Kotagede merupakan karya gotong royong Sultan Agung dengan masyarakat setempat yang biasanya beragama Buddha dan Hindu.

Di halaman masjid terdapat pohon beringin tua, Wringin Sepuh, yang berusia ratusan tahun dan dianggap sebagai pohon keramat oleh warga sekitar.

Masjid Kauman Jogja

Dikenal juga sebagai Masjid Agung Keraton, berdiri sejak pemerintahan Hamengku Buwono I. Bangunan Cagar Budaya Nasional ini terletak di Alun-Alun Utara Jogja. Di dalamnya terdapat maksura, bangunan mirip sangkar yang dulu dipakai sultan beribadah demi alasan keamanan.

Masjid Agung Sumenep, Madura

Masjid Jami ini punya arsitektur bergaya Tiongkok, Eropa, Jawa dan Madura. Atapnya terpengaruh budaya Jawa, warna pintu utama dan jendela masjid dipengaruhi budaya Madura, bagian dalamnya condong ke gaya Tiongkok.

Masjid Cheng Ho Surabaya

Masjid ini didirikan oleh Laksamana Cheng Ho pada abad ke-15. Ini adalah masjid pertama di Tanah Air yang menggunakan nama muslim Tionghoa.

Arsitektur China terlihat kental dari warna cerah seperti merah dan hijau yang menghiasi masjid. Pintu masuknya serupa pagoda, tulisan Allah dari relief naga dan patung singa dari lilin terlihat di puncak pagoda.

Masjid Agung Sudirman, Bali

Terletak di jantung kota Denpasar, masjid ini ramai dikunjungi jamaah di kota tersebut. Pengunjung bisa menikmati semilir angin karena bangunan ini dirancang tanpa dinding, kecuali pada bagian depan.

Masjid Kuno Bayan Beleq

Masjid ini terletak di perbatasan Lombok Utara dan Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat. Beleq artinya makam besar, dinamakan seperti itu karena ada beberapa makan di dalam komplek masjid. Salah satu yang terkenal adalah Gaus Abdul Rozak yang dipercaya jadi penyebar agama Islam pertama di tempat ini. Masjid kuno ini punya dinding dari anyaman bambu dengan alas tanah liat yang dilapisi tikar bambu. Bangunan seluas 9 x 9 meter ini berdiri sejak 300 tahun lalu, meski tidak diketahui siapa yang membangunnya.

Masjid Bayan Beleq hanya dipakai untuk hari besar agama Islam, seperti Idul Fitri, bukan untuk ibadah sehari-hari. Tempat ini bisa dicapai dengan mengendarai kendaraan roda dua atau roda empat dengan durasi perjalanan 2,5 jam dari Mataram.

Masjid Kuno Gunung Pujut

Masjid di kecamatan Pujut, Lombok Tengah ini terbuat dari bambu beratap alang-alang. Luasnya hanya 8,6 x 8,6 meter. Masjid ini punya empat tiang penyangga utama serta 28 tiang penyangga lain. Masjid Gunung Pujut didirikan di atas bukit, tempat yang dulu dianggap sebagai lokasi mendirikan bangunan sakral untuk masyarakat setempat.

Langgar Sapit

Masjid peninggalan Wetu Telu ini terletak di Dusun Montong Kemong, Desa Sapit, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Bentuknya unik karena menyerupai rumah khas suku Sasak. Selain dipakai untuk peringatan hari besar Islam, langgar ini juga jadi lokasi Ngayu-ayu alias ritual meminta hujan yang diiringin musik gamelan dan gedang Beleq, musik tradisional Sasak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 24 April 2024: Hujan Sedang

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Resep Jangan Ndeso Lombok Ijo Khas Gunungkidul yang Nikmat untuk Disantap

Lifestyle
| Senin, 22 April 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement