Advertisement

Icip-Icip Daging Asap Khas NTT

newswire
Sabtu, 18 Agustus 2018 - 17:35 WIB
Maya Herawati
Icip-Icip Daging Asap Khas NTT Daging asap se'i khas NTT - ist/sarihusada.com

Advertisement

Harianjogja.com, KUPANG—Nusa Tenggara Timur (NTT) punya daging asap  yang khas, namanya se’i. Daging asap ini terkenal lezat dengan bumbu garam dan aroma wangi dari teknik pengasapan.

Aroma asap dari kayu pohon kosambi (schleisera oleosa) sebagai bahan bakarnya membuat cita rasa daging se'i sangat khas. "Dimakan begitu saja sudah enak, apalagi bila dibumbui," tutur Thomas Yulianto, seorang warga Kota Mataram yang menggemari daging se'I belum lama ini.

Advertisement

Se'i biasanya terbuat dari daging sapi yang disayat memanjang kemudian diasap untuk mematangkan dan mengawetkannya.

Proses membuatnya adalah dengan meletakkan daging sapi di atas para-para dan memanggangnya dengan bara dari api kayu yang diletakkan di bawah dengan jarak yang diatur agar daging tidak terkena lidah api melainkan cukup mendapatkan udara panas yang tinggi dan asap yang membubung naik.

Kayu api yang dipakai adalah kayu dari pohon kosambi yang keras sehingga menciptakan api yang kuat dan bukan saja dapat mematangkan daging tetapi juga membuat daging berwarna merah segar seperti daging mentah, lebih awet dan memberikan cita rasa asap yang khas.

"Cara memasaknya cukup lama memerlukan waktu beberapa jam untuk membuat daging matang tanpa terbakar,"ujar seorang penjual daging se'i di pasar Kupang.

Untuk membuatnya lebih harum biasanya bagian atas daging ditutup dengan daun-daun kosambi untuk menahan asap.

"Saya suka citarasa se'i yang khas dan saya bisa menikmatinya dalam berbagai cara, misalnya dimakan dingin dengan diiris tipis untuk campuran salad, atau dengan kentang tumbuk berbumbu mentega dan garam lalu dinikmati dengan sayur, seperti wortel dan buncis," kata Patricia Coverdale, perempuan Inggris yang bermukim di Pulau Sumba.

Hampir setiap pergi ke Kupang dia akan membeli daging asap se'i karena olahan daging asap tersebut memang hanya ada di Ibu Kota NTT.

Kadang-kadang Patricia Coverdale menuangkan saus jamur, atau saus krim lada di atas irisan se'i untuk memperkaya citarasanya.

Bagi konsumen lokal, daging se'i kebanyakan dimasak dengan ditumis dicampur bunga papaya, yang memadukan rasa gurih dan kaya dari daging dengan rasa pahit bunga pepaya sehingga menciptakan keseimbangan rasa.

Dulu penggemar se'i harus sabar menanti kesempatan untuk bisa membelinya secara langsung saat bertandang ke Kota Kupang, tetapi kini olahan daging khas NTT tersebut bisa dipesan secara online.

Se'i adalah olahan yang mula-mula dikerjakan oleh orang-orang asal Rote, sebuah pulau kecil di wilayah Nusa Tenggara Timur. Belakangan produksi se'i di Kota Kupang makin meluas bukan hanya oleh segelintir orang, tetapi sudah menjadi industri kecil.

Jenisnya juga berkembang, bukan hanya menggunakan bahan dari daging sapi, tetapi juga ada yang memakai daging babi dan ikan tuna.

Harga dan Jenis

Harga se'i daging sapi ini relatif mahal, yaitu sekitar Rp225.000, per kilogram, sedangkan untuk jenis se'i babi dan ikan bisa lebih murah antara Rp125.000, hingga Rp150.000 per kilogram.

Pedagang sering menawarkan se'i berpasangan dengan sambal luat, yaitu sambal khas Kupang yang mengandung jeruk, tomat dan daun kemangi. Sambal ini juga sangat khas dan cocok dinikmati dengan daging se'i.

Di pasar dan toko-toko memang tersedia aneka macam se'i, yaitu yang terbuat dari daging sapi, ikan atau daging babi dan kemasan pun ada yang dibungkus dengan plastik kedap udara dan dibekukan atau yang masih segar dan dibungkus dengan kantong plastik biasa (tidak kedap udara).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Digelontor Danais Rp2,57 Miliar, 4 Kalurahan di Menoreh Ini Bakal Bangun Instalasi Air Bersih

Kulonprogo
| Jum'at, 19 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Stres Memicu Sakit Punggung, Ini Penjelasannya

Lifestyle
| Jum'at, 19 April 2024, 14:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement