Advertisement
Piknik ke Bantul, Jangan Lupa Belanja Gerabah di Kasongan dan Asrinya Tembi
Gerbang Kasongan. - Istimewa/Pemkab Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bumi Projotamansari dikenal dengan kerajinan, seni, dan sejarahnya. Beberapa daerah merupakan sentra pembuatan gerabah, dua di antaranya yang sudah demikian populer adalah Kasongan dan Tembi.
Jika Kasongan dikenal sebagai penghasil gerabah berskala internasional, Tembi lebih dikenal sebagai pusat edukasi tentang seni, budaya, dan sejarah. Kini, keduanya siap menyambut wisatawan setelah PPKM mendatang.
Advertisement

Kampung Gerabah Kasongan
Destinasi wisata yang satu ini cukup mudah dijangkau, hanya sekitar 10 menit dari Jalan Lingkar Selatan Yogyakarta (Ring Road Selatan), tepatnya di Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul.
Memasuki area destinasi ini, wisatawan akan disambut dengan gapura besar khas dengan patung dan orname gerabah.
Setelah melewati gapura itu, wisatawan tinggal menyusuri jalan sepanjang dua kilometer dengan ruang pamer sekaligus toko gerabah di kanan dan kiri jalan.
Wilayah ini mengalami sejarah panjang hingga mejadi sentra sekaligus destinasi wisata gerabah. Warga lantas mengolah tanah untuk dibuat menjadi beragam alat-alat dapur serta mainan untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Perjalanan sejarah yang panjang inilah kemudian secara tidak langsung memupuk kemampuan warga untuk membuat gerabah. Karya yang sarat dengan sentuhan seni ini jelas menjadi buah tangan untuk mempercantik dekorasi rumah.
Beberapa di antaranya yang kini sudah bisa dihasilkan oleh masyarakat Kasongan adalah guci keramik, pot bunga, terakota, dan karya seni lainnya.
Kelompok perajin gerabah di Kasongan kini juga menyediakan paket wisata edukasi kepada wisatawan. Mereka mengajak wisatawan menyaksikan langsung proses pembuatan gerabah, mulai dari pengolahan tanah liat, lalu membentuk, membakar, hingga memberi warna.

Desa Wisata Tembi
Menikmati keasrian suasana perdesaan menjadi alternatif yang menarik untuk menghilangkan penat setelah bekerja setiap hari.
Di Bantul, Desa Wisata Tembi menawarkan keasrian ini kepada setiap wisatawan yang datang.
Berada di Jalan Parangtritis, tepatnya di Kapanewon Sewon, desa wisata yang didirikan pada 2007 ini mengandalkan pola kehidupan masyarakatnya yang sebagian besar adalah petani.
Uniknya, wisatawan dijamin puas menikmati suasana desa ini dengan menginap di beberapa homestay dan penginapan yang sengaja dibangun oleh warga setempat.
Salah satu yang menarik di kompleks destinasi wisata ini adalah Rumah Budaya Tembi dengan beragam koleksi budaya yang variatif.
Beberapa koleksi yang dimiliki Rumah Budaya Tembi di antaranya adalah peranti-peranti lawas, mulai dari alat pertanian, peralatan dapur, persenjataan, hingga peralatan kesenian.
Berada di Kapanewon Kasihan dan Sewon, baik Kampung Gerabah Kasongan maupun Desa Wisata Tembi memberikan kemudahan akomodasi bagi wisatawan. Beberapa hotel, restoran dan juga tempat rekreasi lain juga tersedia di sekitar kedua destinasi tersebut.
Di antaranya yang ada di Sewon adalah Ros In Hotel, Numani Resto, Grand Puri Waterpark, Soto Giritirto, Wa roeng Omah Sawah, Rumah Makan Parangtritis, dan Omah Kayu/Briana Homestay.
Sementara di Kasihan ada Nitipuran Homestay, Soto Kadipiro II, Homestay Tirto Raharjo, Pondok Gajah Hotel, Joglo Mandapa Boutique Hotel, Rajaklana Hotel, Gubuk Makan Mang Engking, Soragan Castle, dan RM. Mbah Cemplung. Destinasi-destinasi ini dapat ditemukan dalam aplikasi Jelajah Bantul.
Selain menerapkan protokol kesehatan, Dinas Pariwisata juga menyediakan pembayaran retribusi dengan berbagai platform pembayaran digital. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa melakukan pemesanan secara daring melalui aplikasi Visiting Jogja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- GPIB Marga Mulya di Jogja Dibuka untuk Wisata Arsitektur Indis
- Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
Advertisement
Sosialisasi Perkoperasian Dukung UMKM dan Masjid di Code
Advertisement
Bahaya Kesehatan dari Pakaian Bekas, Waspadai Risiko Infeksi
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



