Musim Durian Merapi Tiba, Warga Jogja Serbu Pasar Kembang
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Musim durian sudah tiba. Pasar Kembang, Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Klaten, menjadi salah satu sentra berburu durian lereng Merapi yang didatangi warga dari berbagai daerah, termasuk Jogja.
Sentra pedagang durian berada tak jauh dari pusat Pasar Kembang. Para pedagang durian berderet di sepanjang jalan masuk kampung hingga pekarangan rumah warga.
Advertisement
BACA JUGA: Wisata Jogja: Berkunjung ke Teras Malioboro 2! Ini Lokasi Sentra Fesyen, Kuliner serta Tempat Parkir
Sementara itu, para pembeli berdatangan menumpang berbagai armada. Ada yang datang dengan kendaraan pribadi. Ada pula yang datang berombongan menumpang kereta kelinci. Ada yang sengaja datang khusus berburu durian ke salah satu surga durian di Klaten tersebut. Ada pula yang berburu durian sembari mengunjungi sejumlah destinasi wisata di wilayah Kemalang seperti Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo atau Deles Indah, Desa Sidorejo.
Tak hanya warga Klaten yang datang ingin berburu serta menikmati durian. Banyak warga luar kota yang berdatangan terutama dari Jogja. Salah satunya Gatot, 59, dari Jogja yang sudah berulang kali datang ke Pasar Kembang untuk berburu durian dan kali terakhir berkunjung pada Selasa (1/2/2022) bersamaan libur perayaan Imlek.
“Tadi habis dari Girpasang dan Deles Indah langsung mampir ke sini. Sudah sering datang ke sini terutama ketika musim durian tiba seperti saat ini,” kata Gatot.
Gatot mengatakan pilihannya berburu durian di Pasar Kembang lantaran banyak pilihan. Dia mengaku tak jauh dari rumahnya juga ada pusat penjualan durian.
“Tetapi saya sering beli durian di sini sekalian berwisata. Kalau menurut saya di sini banyak pilihannya. Harganya juga murah. Kalau di tempat saya itu Rp50.000 dapat yang kecil. Kalau di sini dengan harga senilai itu sudah dapat yang lebih besar,” jelas dia.
BACA JUGA: 15 Makanan Tradisional Khas Jogja untuk Oleh-Oleh
Salah satu pedagang durian di Pasar Kembang, Ransih, 54, mengatakan saat ini kembali memasuki musim panen durian. Durian yang dijual pedagang di pasar itu merupakan durian hasil panen petani di wilayah lereng Gunung Merapi di Klaten.
Ransih mengatakan selama ini Pasar Kembang sudah dikenal menjadi salah satu tempat berburu durian di Klaten. Saat hari libur tiba seperti Sabtu-Minggu atau hari libur lainnya, pembeli dari berbagai daerah berdatangan. Kondisinya kian ramai ketika memasuki hari pasaran Pasar Kembang yang jatuh saban Pahing.
“Kalau jumlah durian yang terjual tidak pasti. Saat ramai itu saya bisa sampai 100 buah durian,” jelas dia.
Ransih menjamin durian yang dijual pedagang di Pasar Kembang lebih murah ketimbang durian yang dijual di wilayah kota. Pasalnya, durian yang dijual di Pasar Kembang didatangkan langsung dari para petani dan kerap menjadi tempat kulakan pedagang durian dari berbagai daerah.
Pedagang lainnya, Suwarniyati, 49, mengatakan dalam setahun ada dua kali musim panen durian. Seperti saat memasuki awal Februari menjadi salah satu musim panen durian. “Saat musim durian tiba, pedagang dari mana-mana datang ke sini. Kalau hari libur itu pedagangnya bisa sampai 50 orang. Kalau hari biasa pedagangnya sekitar 25 orang,” jelas dia.
Dia mengakui saat panen di musim hujan seperti ini ada buah durian yang berasa anyep atau tawar. Lantaran hal itu, pembeli harus pintar-pintar memilih selain dipandu para pedagang. menjelaskan Pasar Kembang menjadi tempat kulakan durian.
Disinggung tips memilih buah durian yang sudah masak serta cita rasa nikmat, Suwarniyati menjelaskan bisa dengan memukul kulit buah dan mencium aromanya. “Kalau ingin yang rasanya manis pahit, aromanya wangi menyengat. Kalau hanya wangi saja biasanya rasa manis. Kalau saat dipukul kulit buah suaranya buk..buk..buk, itu sudah masak. Kalau dipukul suaranya tuk..tuk...tuk, itu masih mentah,” kata dia.
Pedagang lainnya, Siti, mengatakan harga durian tergantung ukuran buah dan cita rasa. Ada durian yang dijual murah sekitar Rp20.000. Namun, jika menginginkan durian yang digaransi nikmat, Siti mematok harga mulai Rp35.000 hingga Rp150.000 tergantung ukuran buah. “Yang digaransi itu kalau tidak enak bisa diganti,” jelas dia.
BACA JUGA: Mengenal 8 Destinasi Wisata di Dieng Wonosobo, Adem Bener!
Siti mengatakan Pasar Kembang tak hanya menjadi sentra penjualan durian. Selain durian, hasil bumi lainnya dari wilayah lereng Gunung Merapi dijual di pasar tersebut seperti alpukat, nangka, petai, pisang, dan lain-lain. Dia menjelaskan kawasan sentra penjualan masing-masing buah sudah terpisah-pisahkan.
“Kalau pusatnya durian di sini. Ada juga pusatnya pedagang petai yang disebelah pusat durian ini. Kemudian di seberang sini ada pusat penjualan pisang. Sementara yang di dekat pasar, ada pusat jualan nangka dan kepala,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler
- Penasaran Naik Lamborghini di Sirkuit Balap, Ini Simulatornya Pertama di Asia
- Festival Cokelat Nglanggeran Segera Digelar, Bermacam Produk Cokelat Bakal Dihadirkan
- Digelar Lagi, Ini Jadwal Festival Prawirotaman dan Fashion on the Street Prawirotaman
- Ini Dia Surganya Solo Traveler di Asia Tenggara
Advertisement
Advertisement
Orang Tua dan Sekolah Diimbau Proaktif soal Gizi Anak-Anak
Advertisement
Advertisement
Advertisement