Kulineran Tengah Malam di Jogja? Coba 4 Gudeg Legendaris Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gudeg adalah makanan khas Jogja yang sangat terkenal di Nusantara ini. Hidangan ini berasal dari olahan nangka muda bercampur santan kelapa dan daun jati sebagai pewarna alami.
Tidak jarang ditambah ayam dan telur sehingga menghasilkan cita rasa manis. Kenikmatannya semakin terasa kala dipadukan dengan pedasnya sambal krecek.
Advertisement
Menyantap gudeg tidak kenal waktu. Bisa untuk sarapan, makan siang, bahkan makan di tengah malam sekalipun. Di kota asalnya yakni Jogja, untuk menemukan penjual gudeg tengah malam bukanlah hal yang sulit.
Simak rekomendasi empat gudeg legendaris saat kulineran tengah malam:
1. Gudeg Mercon Bu Tinah
Gudeg identik dengan rasa manis namun Bu Tinah punya inovasi berbeda. Ia menjajakan gudeg pedas yang dinamainya Gudeg Mercon sejak tahun 1992. Pedasnya berasal dari sambal krecek yang mengandalkan irisan cabe hijau dan cabe merah dengan jumlah yang melimpah ialah pilihan tepat bagi pembeli yang gemar makan pedas. Satu porsinya dihargai mulai dari Rp15 ribu.
Bu Tinah mulai menggelar lapaknya sekitar pukul 21.30 yang berada di Jalan Asem Gede, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta.
2. Gudeg Bromo
Gudeg Bromo atau dikenal juga dengan gudeg Bu Tekluk sebab tak jarang penjualnya terlihat sedang teklak-tekluk alias terkantuk-kantuk. Lokasi jualannya di bahu jalan tepatnya di Jalan Affandi, Caturtunggal, Depok, Sleman tepat di seberang Ciao Gelato. Gudeg ini terbilang legendaris sebab karena sudah ada sejak 1984.
Selalu ramai meski mulai buka sekitar pukul 23.00 sampai 05.00, tak jarang saat baru buka beberapa pembeli sudah terlihat mengantre. Menu andalannya ialah gudeg basah dibanderol dengan harga sekitar Rp20.000an dalam satu porsi berisi tempe, tahu bacem, ayam suwir, telur bacem, dan daging ayam. Tak lupa ada tambahan sambal krecek, ati ampela, dan gorengan tersaji sesuai selera pembeli.
3. Gudeg Permata Bu Narti / Bu Pujo
Gudeg turun-temurun ini sekarang dijajakan oleh Ibu Sunarti anak dari mendiang Ibu Pujo yang telah berdagang gudeg sejak 1961. Meski diracik dengan tangan yang beda namun kelezatan gudeg permata tetaplah sama. Gudeg basah lengkap dengan siraman kuah areh yang gurih dan sambal kreceknya ini tidak terlalu manis, cocok untuk lidah yang tak biasa dengan rasa manis gudeg.
Dijual mulai dari Rp14.000 pengunjung bisa mencicipi gudeg Bu Narti sejak pukul 20.30 WIB - 2.00 WIB di Jalan Gajah Mada (sisi barat bekas gedung Bioskop Permata), Yogyakarta.
4. Gudeg Gejayan/ Mbak Sasha
Ada lagi gudeg dengan cita rasa tidak terlalu manis dan cenderung gurih. Gudeg Gejayan atau gudeg Mbak Sasha menyajikan gudeg basah berpadu kuah areh kental dengan rasa gurih dan sambal krecek berkuah dengan cabe utuh sehingga rasa pedasnya dapat diatur sesuai selera. Uniknya tak jarang ada telur ayam muda dan setiap porsinya ditambah sayur daun singkong.
Harganya pun terbilang murah mulai dari Rp13.000, waktu bukanya terbilang cepat yakni sekitar pukul 20.00 hingga dini hari. Lokasinya berada di Jalan Affandi No. 43, Caturtunggal, Depok, Sleman atau tepat di depan Everyprint.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- FKIP UKSW dan FKIPK IAKN Palangka Raya Gelar Kuliah Tamu, Bahas Implementasi 4A
- Kemarau, PDAM Temanggung Suplai Air Bersih ke Pelanggan dengan Mobil Tangki
- Lestarikan Permainan Tradisional, Penggiat Layangan Berharap Ada Museum Khusus
- Dibalut Lurik, Produk Turunan Rojolele Srinuk Klaten Siap Tembus Pasar Ekspor
Berita Pilihan
- Mengintip 5 Kota di Prancis yang Jadi Incaran Wisatawan
- Jajan Tradisional Khas Betawi Dihidangkan di KTT ke-43 ASEAN 2023
- Jalan Menuju Tumpeng Menoreh, Restoran dengan Pemandangan Alam yang Cantik
- Racikan Tiga Kopi Arabika Khas Nusantara Sambut Delegasi KTT ke-43 ASEAN
- 3 Tempat Jogging di Bantul dengan Pemandangan Menawan
Advertisement

Target PAD Gunungkidul dari Sektor Wisata Diturunkan
Advertisement

8 Jenis Rempah yang Penting Untuk Kesehatan Jantung, Ada Cabe Rawit hingga Kunyit
Advertisement
Advertisement
Advertisement