Advertisement
Piknik ke Kampung Caping, Menikmati Budaya Lokal Pontianak
Advertisement
Harianjogja.com, PONTIANAK—Kampung Wisata Caping Pontianak berada di tepian sungai terpanjang di Indonesia di Kampung Mendawai dan Kampung Bangka, Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Masyarakat di kampung ini secara turun-temurun telah membuat kerajinan capint atau dalam bahasa masyarakat lokal disebut tudung.
Advertisement
Caping merupakan tutup kepala yang digunakan oleh petani maupun nelayan. Saat ini Caping telah diinovasi juga fungsinya menjadi produk fashion dan homedecor.
Kampung Wisata Caping Pontianak dikembangkan karena potensi budaya dan Sungai Kapuas. Ada lebih dari 10 Atraksi wisata bisa dinikmati.
Di Kampung Wisata Caping Pontianak juga terdapat Rumah Cagar Budaya yang telah berumur lebih dari 1 abad dengan arsitekturnya yang unik dan khas melayu. Ada juga 16 Kelompok Masyarakat Lokal di Kampung Wisata Caping Pontianak yang masing-masing bergerak sesuai bidangnya dalam mendukung pengembangan Kampung Wisata.
"Kampung Caping ini juga memprioritaskan budaya lokal masyarakat untuk dikembangkan dan dikenalkan. Ini menjadi daya tarik dan ikon Pontianak," ujar Ketua Pengelola Kampung Caping, Beni Tanheri di Pontianak, seperti dikutip dari Antara, Jumat (29/11/2024).
Ia menjelaskan untuk budaya lokal yang dikembangkan mulai dari kuliner hingga seni tari. "Beragam kuliner kami sediakan dan kita siapkan paketnya seperti ikan asam pedas Pontianak dan kue lokal lainnya. Untuk seni tari juga ada, anak - anak hingga dewasa kita latih melalui sanggar yang dibentuk," katanya.
BACA JUGA: Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Menurut dia di Kampung Caping beragam yang dikelola, misalnya pembuatan kerajinan, kuliner, seni budaya dan lingkungan sampah.
"Tapi yang paling aktif ya itu, kuliner dan kerajinan karena kita kan memang mau buat ini menjadi wisata dan ikon Kota Pontianak gitu," katanya.
Beni mengatakan ia dan tim pengelola memberdayakan masyarakat lokal di sini, dari remaja hingga orang dewasa.
"Tujuan dibentuknya kelompok ini tuh, untuk menambah kreativitas serta memang kita ingin menuju kampung yang kreatif," ucapnya.
Beni menjelaskan bahwa ia memang ada program untuk Kampung Caping sendiri yaitu Keren, Ramah, Enak, Aman, Produktif (Kreatif) itulah yang sedang dikembangkan.
"Kami ingin Kampung Caping ini terlihat keren, karena menarik, ramah, enak, aman, dan masyarakatnya produktif," ucap dia.
Pihaknya ingin memang kampung ini tetap menjaga tradisi Melayu, yang memang kuat akan tradisi dan jangan sampai melunturkan budaya lokal.
Selain itu, Beni juga berharap pemerintahan yang baru ini melanjutkan apa yang diharapkan para pengelola.
"Nanti, akan ada pelebaran jalan dari pemerintah dan mungkin akan dibangun waterfront di sini, tapi pelebaran jalan di Kampung Caping ini memang akan dilakukan agar lebih luas," katanya.
Kawasan Kampung Caping saat ini menjadi satu di antara sentra kegiatan anak muda hingga pihak lainnya di Kota Pontianak. Dukungan pemerintah kota juga terus hadir mulai pembinaan hingga bangunan fisik pendukung kawasan yang berada di Jalan Imam Bonjol dan berada di pinggir Sungai Kapuas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara/kampungcaping.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler
- Penasaran Naik Lamborghini di Sirkuit Balap, Ini Simulatornya Pertama di Asia
- Festival Cokelat Nglanggeran Segera Digelar, Bermacam Produk Cokelat Bakal Dihadirkan
- Digelar Lagi, Ini Jadwal Festival Prawirotaman dan Fashion on the Street Prawirotaman
- Ini Dia Surganya Solo Traveler di Asia Tenggara
Advertisement
Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo Pekan Ini, 3-8 Desember 2024, dari Stasiun Tugu Sampai Palur
Advertisement
Mengenali Tanda-Tanda Campak, Berikut Penjelasan IDI Kota Sukoharjo
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement