Advertisement
Wisatawan Masuk Borobudur Harus Pakai Sandal Khusus
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG—Wisatawan yang memasuki Candi Borobudur harus memakai sandal khusus. Itu merupakan kebijakan Kementerian Pariwisata untuk melestarikan candi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi pembangunan destinasi pariwisata super priotitas Borobudur. Sandiaga Uno menyampaikannya saat meninjau sejumlah pembangunan dan pengembangan insfrastruktur wisata di kawasan Borobudur.
Advertisement
BACA JUGA: Objek Wisata Baru Bakal Dibangun di 4 Gerbang Masuk Borobudur
“Saya mengapresiasi, ini menjadi awal kebangkitan ekonomi setelah Candi Borobudur dibuka dengan penataan yang sesuai petunjuk Balai Konservasi Borobudur (BKB). Kakan mulai menerima kujungan wisatawan,” kata Sandiaga seusai meninjau pembangunan concourse di pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat (14/1/2022).
Ia menyebutkan candi peninggalan Dinasti Syailendra abad kedelapan ini akan dibuka untuk 4.000 orang di plataran dan 1.000 orang di candi dengan sandal khusus bernama upanat. Sandal yang terbuat dari rotan dan karet ini terinspirasi dari relief Candi Borobudur tepatnya pada Karmawibangga 150.
“Ini harus dipakai wisatawan yang akan naik supaya tidak merusak tangga di candi sekaligus menghidupi warga karena 1.000 sandal akan diproduksi oleh masyarakat setempat. Dengan demikian, produksi sandal akan membuka peluang kerja dengan bahan-bahan yang bisa didapatkan di kawasan Borobudur,” ujar Sandiaga.
Ia mengatakan terbukanya lapangan kerja, pelestarian yang dijaga, dan konservasi yang diprioritaskan akan mendorong kebangkitan ekonomi pariwisata dua tahun menghadapi pandemi.
Dalam rakor bersama tentang Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur yang digelar sebelumnya, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Indah Juanita, menyebutkan ada lima isu utama dalam pengembangan kawasan Borobudur: meliputi penyelesaian status lahan zona otorita Borobudur, progress peningkatan akses menuju zona otorita Borobudur, penataan kawasan Borobudur, pengelolaan homestay di kawasan Borobudur, dan pengelolaan sampah kawasan Borobudur.
BACA JUGA: Wisata Alam Bantul yang Wajib Kamu Kunjungi Kalau ke Jogja
“Pembangunan empat gerbang menuju ke Candi Borobudur telah hampir 100% dan segera ditetapkan pengelolaanya. Revitalisasi homestay sebanyak 362 unit telah dilakukan pada tahun 2021 oleh PUPR. Diperlukan pendukungan pengelolaan dan pemasaran,” katanya.
Adapun pengendalian sampah di kawasan Borobudur memerlukan tempat pembuangan akhir (TPA) baru karena TPA Pasuruhan akan ditutup secara bertahap. Menurut dia, perlu dukungan percepatan penyediaan lahan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan pembangunan TPA oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar dapat selesai pada 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rayakan Hari Kemenangan dengan Syawalan Sekar Kedhaton Restaurant
- Berburu Daging Sapi Premium Juicy di Indoguna Meatshop & Grocery
- Taman Safari Bali Rilis Teatrikal Bawah Air yang Menggabungkan Kesenian Bali dan Nusantara
- Wisata Bukit Dermo di Bantul Dibangun Tahun Ini
- Ini Daftar Negara yang Dianggap Murah untuk Tujuan Belibur Tahun Ini
Advertisement
Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem
Advertisement
Ini Dia 20 Negara dengan Udara Paling Tercemar di Dunia, Indonesia Salah Satunya
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement