Advertisement

Mengapung di Danau Asing Waikuri, Menikmati Keindahan Tersembunyi

Newswire
Jum'at, 22 Juni 2018 - 15:35 WIB
Maya Herawati
Mengapung di Danau Asing Waikuri, Menikmati Keindahan Tersembunyi   Danau Waikuri atau Weekuri di Sumba, NTT - nttprov.go.id

Advertisement

Harianjogja.com, SUMBA—Danau Waikuri adalah sebuah laguna yang tersembunyi di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa tenggara Timur (NTT).

Danau ini terbentuk dari cekungan berdinding batu karang yang senantiasa terisi air dari laut lepas pada saat air pasang dan airnya terjebak ketika surut menjadi laguna sebening kaca yang memantulkan warna biru kehijau-hijauan.

Advertisement

Di sela-sela batu karang yang menjadi pagar alami danau tumbuh beberapa pohon yang seakan menyembunyikan keindahan danau dari kejauhan.

Pada bagian dangkal dasar danau berupa pasir putih yang bersih tampak dengan jelas sedangkan di cekungan-cekungan dengan kedalaman bervariasi antara setengah meter hingga diperkirakan sekitar empat meter air bernuansa biru muda, hijau toska hingga biru gelap, memantulkan awan-awan putih yang berarak di atasnya.

Mengapung di permukaan air sepertinya menjadi kegiatan yang disukai dan para wisatawan dengan senang hati mengajarkan cara mengapung kepada wisatawan lain yang belum bisa. Semacam kursus kilat mengapung di danau air asin.

Dan tentu saja, pada masa kini, para wisatawan saling tolong menolong untuk memotret atau yang selfie, wefie, malahan ada yang membawa kamera bawah air untuk mengabadikan pesiar mereka.

Pada hari-hari libur seperti hari Sabtu, Minggu dan hari-hari besar jumlah wisatawan sangat banyak sehingga danau terlihat penuh sesak, tetapi pada hari biasa jumlah pengunjung bisa dihitung dengan jari.

Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya menata obyek wisata yang menjadi andalan wilayah tersebut antara lain dengan menyediakan tangga bersemen dari bibir danau, malahan di tebing yang melingkari danau juga dibangunkan jalur pejalan kaki dengan lantai semen, sehingga pengunjung bisa berjalan ke puncak tebing pembatas laut lepas dan laguna.

Waktu wisata yang paling baik adalah pagi hari sebelum pukul 11.00 atau sekitar pukul 15.00 hingga 17.00 karena tepat tengah hari Matahari akan terasa sangat terik.

Sore hari juga lebih indah untuk memotret karena sinar Matahari sudah lebih teduh dan menjelang senja akan memantulkan warna keemasan. Pengunjung yang ingin berenang lebih bebas sebaiknya menghindari hari libur saat danau sepi dari pengunjung lain.

 

Sewa Mobil

Danau Waikuri atau yang sering diucapkan Weekuri, yang semakin terkenal ini masih tergolong sulit dicapai meskipun jaraknya hanya sekitar 60 kilometer dari Tambolaka, ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya, karena tidak ada kendaraan umum untuk menuju tempat tersebut.

Pengunjung harus membawa mobil pribadi atau menyewa mobil. Dari Tambolaka perjalanan mengarah ke daerah Kodi tepatnya di desa Kalena Rongo di kecamatan Kodi Utara, dengan melintasi jalan beraspal yang mulus, tetapi dari Kodi berlajut dengan jalan tanah dengan pengerasan, melewati ladang-ladang penduduk dan semak belukar di kiri kanan jalan.

Sayangnya, tidak ada papan petunjuk arah menuju Waikuri, sehingga pengunjung harus sering bertanya pada penduduk khususnya ketika menemukan jalan bercabang.

Warga lokal juga menyarankan agar wisatawan pergi dalam rombongan setidaknya dua-tiga orang (khususnya bagi pengendara motor) dan menghindari perjalanan pada petang hari demi keamanan.

Warga lokal biasanya berwisata beramai-ramai menumpang truk atau kendaraan bak terbuka sehingga memuat lebih banyak penumpang.

Sekali mencapai Waikuri, serasa menemukan "oase" cantik di tengah batu karang dan pepohonan, airnya yang biru memberi kesejukan apalagi apabila perjalanan dilakukan pada musim kering dan di sepanjang jalan ladang-ladang penduduk terlihat kering kerontang, maka air danau yang biru jernih akan memberikan kejutan dengan keindahan yang tiada tara.

Konon Waikuri juga disebut sebagai tempat persembunyian pahlawan Sumba yang bernama Wonakaka ketika dikejar tentara Belanda, ada pula yang mengatakan bahwa di danau itu pernah ada kampung yang hilang, tetapi belum ada fakta yang mendukung cerita-cerita tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Disbud DIY Rilis Lima Film Angkat Kebudayaan Jogja

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Hindari Minum Teh Setelah Makan, Ini Risikonya bagi Tubuh

Lifestyle
| Jum'at, 26 April 2024, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement